Sains Konfirmasi Bahwa Kehamilan Bisa ‘Menular’, Kok Bisa Yah?

Adrie Saputra

Penulis

Namun ada satu hasil penelitian yang membuat para ilmuwan kaget, yaitu ternyata kehamilan bisa ‘menular’.

Intisari-Online.com – Hamil dan memiliki anak adalah impian setiap wanita.

Tidak heran momen kehamilan, kelahiran, hingga membesarkan anak merupakan momen yang paling membahagiakan bagi setiap ibu di dunia ini.

Bahkan menurut statistik, tahun 2010 merupakan tahun dengan jumlah kehamilan tertinggi di AS, Angkanya mencapai 6,2 juta.

Karena fakta itulah, beberapa ilmuwan melakukan penelitian sains tentang kehamilan.

Baca Juga : Pria Ini Nyaris Tersedot Mesin Pesawat, Setelah Muntah Lalu Memaksa Membuka Pintu Pesawat

Namun ada satu hasil penelitian yang membuat para ilmuwan kaget. Yaitu ternyata kehamilan bisa "menular".

Bagaimana caranya?

Seperti yang kita tahu, kata menular punya arti yang tidak begitu baik. Seperti tertular penyakit, virus, atau bakteri.

Untuk untuk kehamilan yang bisa "menular", artinya malah sangat baik.

Ini alasan mengapa kehamilan benar-benar "menular" seperti dilansir dari Bright Side pada Rabu (7/11/2018).

Baca Juga : Ronaldinho Terancam Bangkrut, Ini Kisah 5 Mantan Pesepak Bola yang Terlilit Utang, Bahkan Ada yang Masuk Penjara

Pada tahun 2014, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The American Sociological Association journal menjelaskan mengapa para ilmuwan sampai pada kesimpulan yang menarik, yaitu: kehamilan dapat menular.

Selama penelitian, yang berlangsung selama 10 tahun (dari tahun 1990-an hingga 2000-an), para ilmuwan menganalisis data dari 1.720 wanita.

Dari penelitian tersebut, mereka menemukan tren yang sangat menarik.

Bahwa lebih dari setengah wanita memiliki anak pada akhir percobaan (waktu mendapatkan anak).

Selama wawancara dengan para wanita tersebut, mereka menyebutkan hal-hal seperti "pertemanan" dan "persahabatan" dapat merupakan alasan yang mungkin untuk "penularan" yang kuat dalam kehamilan.

Perlu Anda ketahui bahwa semua manusia cenderung bertindak sesuai dengan lingkungan mereka dan interaksi interpersonal yang mempengaruhi keputusan yang mereka buat.

Ini berarti, jika Anda melihat seorang teman yang hamil, maka hal tersebut dapat membangkitkan perasaan positif dalam diri Anda tanpa Anda sadari.

Pada akhirnya, ketika Anda sudah memutuskan untuk tidak punya anak, maka keputusan tersebut bisa Anda rubah.

Apalagi jika mereka melihat temannya mampu menjaga dan membesarkan anaknya dengan baik.

Baca Juga : Muncul Lebam Tiba-tiba Saat Bangun Tidur? Waspada, Bisa Jadi Tanda Penyakit Berbahaya

Maka perasaan keibuan yang mulai berkurang karena anak-anaknya mulai tumbuh dewasa, bisa muncul kembali.

Inilah yang membuat kehamilan bisa "menular".

Karena seorang ibu akan berusaha mendapatkan anak lagi dan menjadi ibu lagi dan lagi.

Penelitian ini juga menemukan bahwa "ikatan pertemanan" dapat memengaruhi jumlah anak-anak yang dimiliki seorang wanita.

Alasannya sama: jika seorang teman wanita dapat mengasuh beberapa anak, maka kita yakin bahwa kita juga bisa melakukannya.

Fakta menarik lainnya adalah bahwa unsur penularan ini tidak dapat terjadi di antara saudara kandung.

Artinya jika kakak, adik, atau sepupu Anda sedang hamil atau punya banyak anak, belum tentu Anda "tertular" untuk hamil lagi.

Menurut para ilmuwan fakta terakhir ini terjadi karena di era sekarang, beberapa orang menganggap pertemanan jauh lebih penting daripada saudara mereka.

Oleh karenanya, faktor menular ini lebih sering terjadi pada wanita yang memiliki banyak teman atau ruang lingkup pertemanan yang luas.

Baca Juga : Stalking Mantan, Salah Satu 'Jalan Tol' Bikin Orang Kesepian Makin Terpuruk

Artikel Terkait