Find Us On Social Media :

Mau Menikmati Makanan khas Betawi Arab? Mampirlah ke Warung Nasi Kebuli Abu Salim

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 27 Agustus 2017 | 13:20 WIB

Intisari-Online.com – Pernah makan nasi kebuli? Nasi ini serupa dengan nasi gurih yang dimasak dengan aneka bumbu rempah mirip bumbu kari dan menggunakan minyak samin.

Rempahnya sangat banyak, antara lain bawang putih, bawang merah, bawang bombai, ketumbar, jintan, cabai, cengkih, kapulaga, dan masih banyak lagi.

Lauknya bisa bermacam-macam, tetapi umumnya daging kambing. Bisa dibayangkan betapa sedapnya masakan ini.

Hidangan sepinggan ini mulanya hanya dikenal di komunitas etnis Arab. Namun seiring dengan pembauran etnis Arab dan Betawi, nasi ini kemudian menjadi makanan khas Betawi.

(Baca juga: Kue Rangi, Jajajan Khas Betawi yang Lembut dan Wangi Namun Langka. Ada yang Pernah Mencoba?)

Meski begitu, masih berlaku semacam pakem bahwa nasi kebuli yang enak biasanya dimasak oleh keturunan Arab.

Di Jakarta, kawasan yang dikenal sebagai pusat penjual nasi kebuli berada di Condet. Maklum, ini memang “kampung Arab” di Jakarta.

Salah satu tempat rujukan yang kondang dengan nasi kebulinya adalah Warung Sate Abu Salim. Ahmad, nama asli Abu Salim, pemilik warung yang asli Tegal ini, sudah mulai berjualan di sini sejak 1987.

Kambing balibu

Sebagaimana kita tahu, Tegal memang terkenal dengan sate empuk kambing muda atau balibu (umur di bawah lima bulan).

Rupanya pakem inilah yang menjadi kunci rahasia kelezatan makanan berbahan daging kambing di sini.

“Kami hanya memakai kambing yang umurnya lima bulan. Kalau sudah dipotong, total beratnya hanya sekitar 5 – 6 kg,” tutur Hamid, adik Ahmad, yang membantu mengelola warung.

Rahasia lain, kambing tersebut haruslah betina. “Agar dagingnya tidak berbau prengus,” ujar Hamid.