Find Us On Social Media :

Perkenalkan, Inilah Ali Muharam, Sosok di Balik Makaroni Ngehe yang Beromzet Rp3 Miliar per Bulan

By Ade Sulaeman, Kamis, 24 Agustus 2017 | 18:40 WIB

Intisari-Online.com - Menjalankan sebuah bisnis tentu menjadi keinginan banyak orang. Apalagi bisnis tersebut menjadi ladang penghidupan bagi banyak orang.

Bukan lagi bicara kesuksesan pribadi, tetapi memberikan manfaat dan kebahagiaan dengan sesama.

Ali Muharam (31), selaku pemilik usaha kuliner Makaroni Ngehe mengatakan, dalam menjalankan bisnis maupun usaha diperlukan tekad dan kemauan yang kuat agar mampu membangun bisnis tersebut bisa terus berkembang.

Berkat kegigihannya mencari kehidupan yang lebih baik dari Tasikmalaya menuju Jakarta, Ali kini memiliki usaha yang bisa menghidupi 400 orang karyawannya.

Menurut Ali, hal tersebut menjadi kebahagiaan yang tak bisa diungkapkan, berkat jerih payah keringatnya kini usaha melesat dikenal dan berguna di masyarakat.

Bermula dari satu outlet di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada tahun 2013, kini Makaroni Ngehe sudah melesat di berbagai kota mulai dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, hingga Yogyakarta.

Setiap harinya, outlet-outlet Makaroni Ngehe selalu dipenuhi generasi milenial yang sangat menggemari panganan olahan bercita rasa pedas.

Maklum saja, outlet dibuat seakan menarik generasi muda, dengan tampilan dan warna merah yang mencolok membuat siapa saja yang melihatnya penasaran ditambah untaian kata Ngehe yang terpampang didepan outlet.

"Dulu awal-awal satu outlet omzetnya Rp30.000 per hari, kini sudah ada 30 outlet dan rata-rata Rp3 sampai 5 juta, kalau total kurang lebih Rp3 miliar per bulan," ungkap Ali saat berbincang dengan Kompas.com di kantor Makaroni Ngehe Meruya, Jakarta Barat, Rabu (23/8/2017).

Menurut Ali bukan hal mudah saat awal menjalankan bisnis makaroni tersebut, banyak yang meragukan hingga menyayangkan menjual makanan yang sudah banyak dijual di warung-warung kelontong.

Namun dengan keunikan nama dan rasa yang berbeda, Ali samakin semangat mengembangkan usahanya, kendala dan hambatan dia nikmati sebagai bagian dari cerita membangun usaha secara mandiri.