Penulis
Intisari-Online.com – Maraknya serangan teroris tentu memprihatikan. Kekerasan atas nama sebuah agama atau yang lainnya itu terjadi di berbagai negara.
Banyak anak-anak yang ikut menjadi korban dalam serangan teroris itu.
Karenanya, tim dokter Citizenaid di Inggris memperkenalkan sebuah komik untuk mengajarkan anak-anak apa yang harus dilakukan bila terjadi serangan teroris.
Komik itu diberi judul Moggy’s Coming. Di komik ini berisi tips untuk anak-anak agar ‘lari, bersembunyi, laporkan, dan rawat’ bila terjadi serangan teroris di sekolah, seperti serangan dengan senjata api atau pisau.
Pada pekan lalu, ratusan guru di Birmingham, Inggris, dilatih bagaimana cara menggunakan komik tersebut.
(Baca juga: Gavin Aung Than, Kartunis yang Menginspirasi Dunia Lewat Komik)
Dalam buku ini, murid yang lebih tua akan ‘berdiskusi dengan panduan guru tentang sebuah serangan di sekolah’.
Mereka diberikan pelatihan bagaimana menghentikan sebuah luka dari pendarahan atau bagaimana menggunakan turniket.
Sementara murid yang lebih muda akan diajarkan hal-hal yang umum.
Contohnya, bagaimana luka diobati, tetapi lebih disarankan untuk mendatangi orang dewasa untuk minta bantuan.
Komik Moggy’s Coming diadaptasi dari cerita fiksi Mulbery School untuk para tikus di kota ‘Goodcitizenham’.
Karenanya, di komik ini para tokohnya adalah tikus yang berperan sebagai kepala sekolah, guru, dan tentunya para murid.
Komik ini mengajarkan bahwa ‘tikus tahu mereka harus mewaspadai kucing’.
Untuk itu, digunakan seekor kucing untuk menggambarkan sebuah serangan dengan tikus-tikus yang menjadi murid sekolahnya.
Cerita dimulai dengan tikus muda mempraktekkan apa yang dilakukan dalam kasus ada ‘kucing yang kehilangan kontrol’.
Praktek ini serupa dengan latihan yang dilakukan di seluruh sekolah di Inggris.
(Baca juga: Karakter Komik Terbaru Marvel Itu Bernama Justin Trudeau si Perdana Menteri Kanada)
Anak-anak membaca buku, kemudian disarankan untuk lari menjauh sedapat mungkin, bersembunyi atau menelepon polisi.
Hari berikutnya, seekor kucing datang ke sekolah ‘mencari tikus untuk dimakan’. Nah, para guru dan murid mempersiapkannya untuk dipraktekkan.
Dalam komik juga ditambahkan, bahwa ‘seringkali kucing tidak membuat masalah, tetapi mereka tahu bagaimana memburu kucing, dan memakannya bila mereka menangkapnya’.
“Kami ingin meyakinkan apa yang kita pelajari cara disiplin dalam militer diterapkan ke komunitas sipil untuk manfaat yang lebih luas. Jika ada serangan tanpa pandang buluh di tempat umum, anak-anak merupakan bagian dari masyarakat dan mereka akan terkena juga,” kata Brigadir Tim Hodgetts kepada situs Daily Mail.
Brigadir Tim Hodgetts dari Defence Medical Services ini adalah orang yang menciptakan komik Moggy’s Coming.
Menurutnya, jika melihat kiasan, komik ini tidak membahasa tentang terorisme, tetapi membahas jika mereka berada dalam sebuah situasi dimana seseorang mencoba untuk melukai kita.
Awal bulan ini ilmuwan meluncurkan sebuah panduan bagaimana berbicara kepada anak tentang peristiwa tragedi di dunia. Bagaimana cara mengatasinya bila berada dalam situasi tersebut.
Tips ini meliputi diskusi dengan anak-anak dari segala usia, mendorong anak yang lebih muda untuk bertanya, dan menonton siaran berita dengan anak remaja.
“Apa yang kami temukan adalah anak-anak tersebut sering cemas tentang sesuatu yang tidak Anda sangka. Orang dewasa biasanya bingung dengan berita sehari-hari dan anak-anak tidak,” kata Dr. David Schonfeld.
Ia adalah salah satu dokter yang membuat penelitian untuk mendukung anak-anak yang berduka di University of Southern California.
Menurutnya, harus dibahas tentang apa yang mencemaskan anak-anak.
Jika tidak dilakukan, jadi tidak mempertimbangkan sebuah sumber yang layak dengan menambahkan kecemasan di masa depan.