Find Us On Social Media :

Selain ‘Kebal’ Perubahan Iklim, Inilah 2 Keunggulan Varietas Baru Padi GSR yang Diluncurkan Mentan

By Ade Sulaeman, Selasa, 22 Agustus 2017 | 10:00 WIB

Intisari-Online.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman meluncurkan dua varietas baru padi Green Super Rice (GSR) yang memiliki daya hasil tinggi dan lebih ramah lingkungan yakni Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR.

"Ini kita baru saja melepas varietas baru, yaitu Inpari 42 dan Inpari 43, produktivitasnya 10 ton," kata Amran dalam peluncuran di sela Pengukuhan Dewan Pengurus Pusat Masyarakat Perbenihan dan Perbibitan Indonesia (MPPI) 2017-2022 di Jakarta, Senin.

Amran menjelaskan varietas baru tersebut berdaya hasil tinggi dan lebih ramah lingkungan karena mampu mengurangi penggunaan input seperti pestisida, pupuk kimia, dan air.

Selain itu, varietas padi GSR juga mampu berproduksi tinggi dalam kondisi sub-optimum, seperti kekeringan dan kebanjiran (amphibi).

Oleh karena itu varietas padi ini diharapkan dapat mengatasi masalah yang muncul akibat perubahan iklim global.

(Baca juga: Lewat Teknologi Nuklir, BATAN Ciptakan 20 Varietas Padi Unggul)

"Ini tahan wereng dan kekeringan, karena sekarang ada hama wereng, tapi (dengan ini) kita bisa selesaikan dengan baik," katanya.

Dua varietas padi Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR merupakan hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) yang memiliki potensi hasil sekitar 10 ton/hektare pada kondisi uji multi lokasi.

Hasil lebih tinggi dimungkinkan untuk diperoleh dengan pemberian kondisi lingkungan yang lebih optimal bagi tanaman.

Pada kondisi pemberian pupuk 75 persen dari dosis rekomendasi Pemupukan Hara Spesifik Lokasi (PHSL), kedua varietas ini masih mampu menghasilkan 5,2 ton/hektare dan 6,71 ton/hektare dibandingkan Ciherang yang hanya memberikan hasil 4,7 ton/hektare karena kedua varietas tersebut didukung oleh perakaran yang dalam.

Inpari 42 Agritan GSR dan Inpari 43 Agritan GSR juga memiliki randemen beras tinggi (lebih dari 65 persen), dengan penampilan beras bening seperti kristal dan rasa nasi pulen yang disukai kebanyakan masyarakat Indonesia.

(Baca juga: Padi Kedelai Naik, Jagung Turun)

Umur kedua varietas tersebut lebih genjah 3-5 hari dari Ciherang.