Advertorial
Intisari-Online.com – Perubahan iklim semakin menjadi saja setiap harinya. Hal ini tentu peringatan besar untuk seluruh penduduk Bumi.
Sebab, saat iklim memanas, es laut dan lapisan di Greenland dan Antartika akan terus mencair.
Faktor ini bisa menyebabkan kenaikan permukaan air laut. Menurut National Academy of Science, permukaan air laut meningkat 8 sampai 16 cm dari tahun 1990 sampai 2090.
Bahkan di tahun 2100, permukaan laut meningkat sampai 56 cm.
Jika benar terjadi, jika permukaan air laut terus meningkat dan masuk daratan, maka inilah 5 pulau cantik nan eksotis yang akan lenyap dari permukaan Bumi seperti dilansir businessinsider.com.
(Baca juga: Punya Sedikit Anak, Salah Satu Cara untuk Melawan Perubahan Iklim)
1. Pulau Kiribati
Pulau cantik ini berada di antara Hawaii dan Australia. Terdiri dari 32 atol daratan rendah.
Sebagian besar penduduknya telah pindah ke satu pulau bernama Tarawam, setelah sisa tanah mereka menghilang di bawah lautan.
Sementara penduduk desa di Abaiang, salah satu dari Kepulauan Kiribati, harus memindahkan seluruh penduduk desa karena naiknya laut dan erosi.
2. Kepulauan Maladewa
Pulau yang terletak di sebelah barat India ini disebut sebagai kepulauan paling cantik di dunia. Namun ia juga merupakan pulau terendah di dunia.
Rata-rata, kepulauan Maladewa atau sering kita sebuah Maldives yang terdiri dari 1.100 pulau ini hanya berada 1,3 met
(Baca juga: Saling Membunuh, 1 dari 8 Efek Samping yang Aneh dan Tidak Terduga Akibat Perubahan Iklim)
3. Kepulauan Solomon
Kepulauan indah yang berada di sebelah timur Papua Nugini ini memiliki populasi sekitar 584.578.
Namun menurut sebuah tim peneliti Prancis, ada 992 pulau yang perlahan sudah tenggelam.
4. Pulau Palau
Palau terdiri dari delapan pulau utama dan lebih dari 250 pulau kecil. Letaknya sekitar 500 mil tenggara Filipina.
Populasi mereka berjumlah 20.000 orang dan terancam oleh naiknya permukaan air laut, air laut tercemar, erosi, bahkan tsunami.
5. Pulau Tuvalu
Tuvalu terdiri dari enam atol sejari (kumpulan terumbu karang) dan tiga pulau terumbu karang yang memiliki populasi 11.636 orang.
Titik tertinggi di negara ini hanya kurang dari lima meter di atas permukaan laut.
Perdana Menteri Tuvalu, Saufatu Sopoanga, mengatakan kepada Majelis Umum PBB tahun 2003, mereka hidup dalam ketakutan karena dampak buruk dari perubahan iklim.