Harapan Baru Bagi Pria Mandul Genetis Lewat Teknik Baru Ini

Agus Surono

Penulis

Sebuah percobaan pada tikus ternyata bisa mengatasi kemandulan genetis pada pria.

Intisari-Online.com – Sebuah fajar baru terpancar dari percobaan pada tikus jantan yang mandul secara genetik untuk bisa memiliki keturunan yang sehat.

Teknik baru untuk membuat sperma buatan itu nantinya bisa diadopsi ke manusia meski ada beberapa rintangan yang harus diatasi.

Jenis kelamin kita ditentukan dari kromosom seks mana yang kita miliki. Wanita memiliki kromosom XX dan pria memiliki XY.

Sayangnya, pembagian sel bukanlah karya yang sempurna. Ada beberapa anak laki-laki dilahirkan dengan tambahan kromosom X sehingga menjadi XXY atau tambahan kromosom Y sehingga menjadi XYY.

Diperkirakan sekitar 1 dari 500 anak laki-laki dilahirkan dengan sindrom Klinefelter (XXY), sementara 1 dari 1.000 laki-laki memiliki kromosom Y ganda, atau sindrom Jacob (XYY). Salah satu gejala utama dari kedua kondisi ini adalah ketidaksuburan.

(Baca juga:Wanita Paling Khawatir Dirinya Mandul)

Nah, dalam usaha untuk membantu pria-pria ini memiliki anak, para peneliti memutuskan untuk melihat apakah yang mereka bisa lakukan.

Mereka menciptakan dua strain tikus jantan, masing-masing dengan tambahan kromosom X atau Y. Para peneliti kemudian mencoba untuk melihat apakah mereka bisa mengambil sel kulit dari telinga, dan mengubahnya menjadi sel induk pluripoten, yang dalam teori kemudian dapat didorong untuk menjadi sembarang sel dalam tubuh.

Hasil penelitian mereka dipublikasikan di Science.

Secara mengejutkan, ketika mereka membudidayakan sel fibroblas halus yang diambil dari jaringan telinga ke sel induk, mereka bisa membuang sekitar sepertiga kromosom tambahan yang menyebabkan kemandulan.

Mereka kemudian dapat menggunakan sel "yang sudah sembuh" ini dan membentuknya menjadi sperma yang aktif sebelum menyuntikkannya kembali ke dalam testis tikus inang.

Di tikus inang itu sperma dikondisikan secara tepat sehingga menjadi sperma yang berfungsi sepenuhnya.

(Baca juga:Cara Atasi Kemandulan pada Pria)

Sperma yang sudah matang kemudian dapat diambil dan digunakan untuk membuahi sel telur, dengan persentase kehamilan antara 50 dan 60 persen.

Sekarang, para peneliti ingin mengembangkan teknik serupa untuk dicobakan pada manusia, namun ada cukup banyak batu sandungan untuk diatasi terlebih dahulu.

"Saat ini belum ada cara untuk membuat sperma matang di luar tubuh," jelas penulis senior James Turner.

"Dalam percobaan menggunakan tikus, kami harus menyuntikkan sel yang berpotensi menjadi sperma kembali ke testis untuk membantu mereka berkembang. Tapi kami menemukan bahwa hal ini menyebabkan tumor pada beberapa tikus penerima sel."

Sebenarnya, mereka menemukan bahwa setelah menyuntikkan sperma ke dalam testis tikus induk, antara 29 dan 50 persen dari mereka mengembangkan tumor. Ini jelas tidak dapat diterima jika dilakukan pada manusia. Oleh karena itu para peneliti sekarang mencoba mematangkan sperma menggunakan tabung reaksi.

Artikel Terkait