Intisari-Online.com - Wanita yang sedang berusaha untuk hamil biasanya merasa jauh lebih takut dibanding apa yang dikatakannya. Selain itu, 42 persen wanita menyatakan dirinya menjadi sangat terobsesi ketika mereka mulai mencoba untuk hamil. Sayangnga, hanya 10 persen yang membaginya bersama pasangan.
Temuan ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh SpermCheck Fertility yang memproduksi alat untuk menghitung jumlah sperma pada pria. Responden yang berjumlah 300 orang wanita dipilih secara acak. Rentang usia mereka antara 18 hingga 44 tahun. Semuanya tengah berusaha untuk hamil dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Oh ya, pendapat atau pandangan pria tidak dilibatkan dalam penelitian ini, ya.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 83 persen wanita yang sedang mencoba untuk hamil berasumsi bahwa pasangannya subur. Padahal, pada dasarnya, sepertiga masalah kemandulan berasal dari wanita, sepertiganya dari pihak pria, dan sepertiga sisanya merupakan kombinasi keduanya. Jadi, tidak hanya menjadi tanggungan pihak wanita.
Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan Pusat Pencegahan dan Pengontrolan Penyakit, AS, ternyata 10 persen wanita berusia 15-44 tahun mengalami kesulitan ketika akan hamil dan sangat menghindari terjadinya keguguran.
Meskipun wanita merasa ketakutan apabila dirinya mandul, ternyata mereka masih cenderung takut untuk membicarakannya. Pernyataan ini berdasarkan data yang menunjukan bahwa 60 persen wanita menyatakan dirinya sangat menghindari perbincangan mengenai usaha mereka untuk hamil, terutama apabila mereka benar-benar gagal untuk hamil.
Keengganan dan ketidaknyamanan untuk membicarakan masalah kesuburan ini muncul tidak hanya pada teman atau keluarganya (27 persen), tapi juga pada pasangannya sendiri (23 persen).
Hhmm, mungkin sudah saatnya para pria mulai memancing pembicaraan tentang kesuburan bersama pasangan wanitanya. Sekadar membagi beban rasa cemas, bahkan takut. (LiveScience)