Penata Rambut Menolak Mengguduli Kepala Remaja yang Depresi, Hasilnya Malah Menyentuh Hati Banyak Orang

Moh Habib Asyhad

Penulis

Seorang penata rambut memenangkan ribuan hati penggemarnya karena ia menolak menggunduli rambut seorang remaja yang depresi. Sebaliknya, ia memperbaiki rambut sang remaja selama 13 jam.

Intisari-Online.com – Perkenalkan, namanya Kayley Olsson dari Iowa, Amerika Serikat. Penata rambut di sebuah salon itu mendapat ratusan ribu ‘Like’ di akun Facebook.

Itu karena ia menolak untuk menggunduli rambut seorang remaja putri yang depresi. Namun penolakannya itu malah berbuah pujian banyak orang dan inilah sebabnya.

Cerita berawal ketika salon dimana Kayley bekerja kedatangan seorang gadis remaja usia 16 tahun.

Penampilan gadis tersebut sangat mengejutkan karena rambutnya kusut dan menggumpal akibat tidak pernah disisir.

(Baca juga:Angkat Topi Tinggi-tinggi untuknya, Selama 40 Tahun Pria Ini Berjuang untuk Menghidupkan Kembali Hutan yang Gundul)

Mulanya sang gadis hanya ingin menggunakan toilet, tetapi ia akhirnya bilang pada Kayley kalau ia harus kembali ke sekolah dalam seminggu ini. Masalahnya, di sekolahnya ada sesi pemotretan hari itu.

Ia meminta Kayley untuk memangkas semua rambutnya. Sebabnya, ia merasa dirinya tidak berharga sehingga berhenti menyisir rambutnya.

Penata rambut itu menolak keinginan gadis itu. Sebaliknya ia memutuskan untuk menolongnya daripada mencukur habis rambutnya.

Dengan dibantu rekan-rekannya yang lain, Kayley pun berusaha keras merapikan rambut sang. Pada hari pertama, selama 8 jam mereka mencoba ‘mengurai’ rambut yang kusut itu.

Hari berikutnya mereka membutuhkan waktu 4 jam untuk merapikannya. Usaha mereka berhasil karena penampilan gadis itu menjadi cantik untuk sesi pemotretan sekolahnya.

Beginilah rambut baru si remaja:

Bagi penata rambut muda itu, bertemu dengan seorang remaja yang depresi bertahun-tahun adalah sebuah pengalaman yang sulit. Dia merasa gadis itu sudah pada titik terendah dan merasa sangat tidak berharga.

“Jujur, hal itu membuat aku merasa patah hati dan kami pun mencoba untuk mempertahankan rambut gadis tersebut. Saat selesai aku ingin hal ini menjadi pelajaran bagi orang-orang,” kata Kayle, seperti dilansir dari The Sun.

(Baca juga:Tak Ada yang Lebih Menyentuh dari Ini, ketika Seekor Gorila Berempati Pada Kesedihan Pengasuhnya)

Menurutnya, kesehatan mental adalah berharga. Kesehatan mental (yang jadi penyakit) bisa melanda orang-orang di seluruh dunia dalam semua tingkatan usia.

Orangtua harus menanggapinya dengan serius dan jangan membiarkan anak-anaknya, dan katakan pada mereka untuk meng akhiri sesuatu yang tidak logis itu. Seorang anak seharusnya tidak pernah merasa begitu tidak berharga bahkan sehingga tidak mau menyisir rambutnya.

Bagian terbaik dari cerita ini adalah reaksi gadis remaja itu ketika ia melihat tata rambutnya yang baru. Ia pun berkata pada Kayley: “Aku akan tersenyum sekarang untuk sesi pemotretan sekolahku, kamu membuat aku merasakan diriku kembali.”

Dilansir dari The Sun, Kayley memposting foto-foto rambut sang gadis yang masih kusut-masai dengan rambut yang sudah ditata baru. Foto-foto itu pun mendapat ‘Like’ lebih dari 160.000 dan dishare sebanyak 60.000 kali sejak diposting pada 8 Agustus lalu.

Nama gadis itu sendiri tidak pernah disebutkan oleh Kayley.

Artikel Terkait