Jepang Siap Siaga, AS ‘Pasang Kuda-kuda’, Korsel Justru Santai Saja dengan Rencana Korut Serang Guam

Ade Sulaeman

Penulis

Seperti Presiden Trump yang tampak tenang, warga Korsel yang wilayahnya hanya berjarak puluhan kilo meter dari Korut juga tampak tenang dan beraktifitas seperti biasa.

Intisari-Online.com - Presiden AS Donald Trump yang sedang berlibur di lapangan golf pribadinya, New Jersey ternyata berubah tenang menghadapi ancaman serangan rudal Korut yang akan diluncurkan ke Guam bulan Agustus ini.

Presiden Trump yang semula mengancam akan menyerang Korut menggunakan pesawat pengebom buklir B-IB kapan saja ternyata berubah sikap.

Dalam kondisi darurat atau sedang diancam serangan militer oleh negara lain, Presiden Trump sebenarnya punya hak prerogatif untuk melancarkan serangan dadakan (pre emptive war) tanpa persetujuan dengan Kongres kapan saja.

Tapi Presiden Trump yang justru berubah lunak malah ingin membuktikan apakah benar Korut memang akan jadi menyerang Guam menggunakan rudal balistik.

Presiden Trump sendiri percaya jika memang Korut jadi meluncurkan rudal balistik Hwasong-12 ke Guam, rudal itu akan dilumpuhkan oleh sistem pertahanan udara antirudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang sudah digelar di Guam.

(Baca juga: Mulai dari Ribuan Tank Hingga Ratusan Pesawat, Inilah Kekuatan Tempur yang Disiapkan Korut untuk Serang Guam)

Rudal balistik yang meluncur dari Korut bahkan diyakini oleh Trump sudah bisa dilumpuhkan oleh kapal-kapal perang AS bersenjata antirudal bersistem teknologi Aegis yang telah bersiaga di Laut Pasifik.

Meskipun Presiden Trump tampak tenang-tenang saja atas ancaman serangan rudal dari Korut, Jepang justru sebaliknya.

Sebagai negara yang pernah merasakan bencana mematikan akibat ledakan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945, saat ini di Tokyo sudah digelar sistem pertahanan antirudal PAC-3 Patriot.

Warga Jepang juga sudah menyiapkan diri untuk menghadapi serangan rudal balistik Korut dengan membeli peralatan antiledakan bom (bomb shelter) dan logistik lainnya.

Tapi seperti Presiden Trump yang tampak tenang, warga Korsel yang wilayahnya hanya berjarak puluhan kilo meter dari Korut juga tampak tenang dan beraktifitas seperti biasa.

(Baca juga: Korea Utara Ancam Serang Guam, Tapi Anehnya AS Belum Tunjukkan Persiapan Serangan Balasan)

Warga Korsel yakin jika sampai pecah perang dengan Korut, militer Korsel dan AS akan mampu menanganinya.

Namun meskipun Presiden Donald Trump yakin jika rudal-rudal balistik Korut saat meluncur ke Guam bisa ditangkis menggunakan THAAD atau Aegis, para petinggi militer di Pentagon tetap memperingatkan bisa saja rudal Korut lolos karena tidak bisa ditangkis oleh dua jenis senjata antirudal itu.

Jika itu sampai terjadi maka tidak ada pilihan lain kecuali melancarkan serangan balasan dan pecahnya Perang Korea Kedua pun tidak bisa dicegah.

Artikel Terkait