Korea Utara Ancam Serang Guam, Tapi Anehnya AS Belum Tunjukkan Persiapan Serangan Balasan

Ade Sulaeman

Penulis

Korut secara terang-terangan akan menyerang Guam dalam waktu dekat setelah pesawat pengebom nuklir B-1B Lancer USAF terbang dekat perbatasan Korut.

Intisari-Online.com - Untuk pertama kalinya militer Korut menunjukkan target spesifik Guam, AS, yang akan dijadikan sebagai sasaran serangan rudal balistik berhulu ledak nuklir.

Korut secara terang-terangan akan menyerang Guam dalam waktu dekat setelah pesawat pengebom nuklir B-1B Lancer USAF yang berpangkalan di Anderson Air Force Base, Guam terbang dekat perbatasan Korut pada hari Minggu (6/8) lalu.

Pesawat pengebom nuklir B-1B Lancer yang bisa membawa puluhan rudal berhulu ledak nuklir itu mampu terbang selama 10 jam tanpa mengisi bahan bakar ulang.

Bagi militer AS penerbangan pesawat pengebom nuklir bukan merupakan penerbangan sembarangan karena membawa misi untuk mengancam negara tertentu dan bisa melakukan serangan kapan saja.

Ancaman serangan rudal nuklir Korut ke Guam sebenarnya dianggap serius bagi AS tapi warga AS di Guam yang berjumlah 200.000 orang tampak tenang dan belum menunjukkan tanda-tanda untuk mengungsi.

(Baca juga: Tak Mau Kalah dengan Korut yang Sering Pamer Rudal, Amerika Luncurkan Anti Rudal)

Militer AS bahkan berani menjamin jika seandainya Korut meluncurkan rudal nuklir ke Guam, rudal tersebut akan ditangkis oleh sistem pertahanan udara antirudal (Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) yang sudah digelar di Guam sejak dua tahun lalu.

Selain THAAD militer AS juga menggelar kapal-kapal perang yang dilengkapi persenjataan penangkis rudal (AEGIS) sehingga rudal Korut yang sedang meluncur di atas Laut Pasifik menuju Guam sudah dilumpuhkan di tengah jalan.

Jika militer AS memang ingin menyerang Korut, sebenarnya pesiapan kekuatan militer dalam formasi siap tempur bisa disaksikan oleh warga Korsel.

Misalnya saja sepanjang garis perbatasan Korut-Korsel pasti sudah digelar kekuatan tempur berupa barisan ribuan tank dan meriam altileri.

Kapal perang AS-Korsel dan pesawat-pesawat tempurnya bisa dipastikan dalam kondisi siaga untuk menghadapi serangan balik dari Korut.

(Baca juga: Penduduk Hawaii Lakukan Latihan Keselamatan Menghadapi Serangan Nuklir Korut, Benarkah Mereka Tak Percaya Militer AS?)

Tapi yang tidak bisa disembunyikan di mata dunia internasional adalah jika militer AS mau menyerang Korut, puluhan ribu warga AS di Korsel pasti sudah diungsikan terlebih dahulu.

Para pengamat militer AS sadar dalam hari pertama peperangan gempuran ribuan meriam altileri Korut akan menimbulkan korban puluhan ribu warga Korsel dan juga AS.

Namun ancaman Kim Jong Un kali ini yang ingin menyerang Guam tidak bisa dianggap enteng.

Pasalnya pemimpin Korut yang hobi melakukan uji coba rudal itu selalu membuktikan omongannya melalui tindakan.

Jika Korut memang sudah memiliki rudal berhulu ledak nuklir, tampaknya Kim Jong Un tidak hanya ingin menyimpannya.

Seperti biasa Kim Jong Un akan menunjukkan dan mamerkan rudal nuklirnya melalui peluncuran yang sesungguhnya.

Jika mempelajari kerakter Kim Jong Un yang sulit ditebak maka ancamannya untuk merudal nuklir Guam tampaknya tidak main-main.

Maka menjadi sangat aneh jika militer AS yang sebenarnya menganggap serius ancaman serangan rudal Korut hanya tampak tenang-tenang saja menghadapi ancaman Korut.

Artikel Terkait