Find Us On Social Media :

Pertempuran Amerika-Vietnam di La Drang Membuktikan, Taktik Gerilya ala Jenderal Soedirman yang Diterapkan Keduanya Sangat Ampuh

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 8 Agustus 2017 | 20:15 WIB

Intisari-Online.com - Dalam Perang Vietnam (1955-1975) pasukan Vietnam Utara (North Vietnam Army/NVA) dan para gerilyawan Viet Cong pernah melakukan serangan gerilya hit and run terhadap pasukan AS dan Vietnam Selatan (Army of The Republic of Vietnam /ARVN) .

Seperti taktik perang gerilya yang pernah dilakukan pasukan RI dalam pertempuran di Ambarawa (Palagan Ambarawa) dan berhasil memukul mundur pasukan Sekutu, pasukan Viet  Cong dan NVA juga sukes membuat kalang kabut pasukan AS di La Drang.

Namun yang unik pasukan AS juga menerapkan taktik perang gerilya pasukan RI ketika bertempur di Palagan Ambarawa menggunakan taktik supit urang.

(Baca juga: Sungguh Militer Amerika Serikat Tidak Pernah Belajar dari Pengalaman Mengerikan Perang Vietnam)

Taktik tempur pasukan AS di Vietnam dengan cara menerapkan taktik perang gerilya RI sebenarnya tidak mengherankan.

Di Akademi Militer AS West Point, taktik perang gerilya yang telah dibukukan oleh Jenderal AH Nasution dalam buku bertajuk Pokok-pokok  Gerilya (Fundamentals of Guerrilla Warfare) telah dijadikan bahan pelajaran utama.

Pertempurang di La Drang atau Pleiku dipicu oleh serangan hit and run pasukan NVA terhadap kamp Special Force yang berbasis di Plei Me, yang berlokasi 40 km sebelah selatan Pleiku.

Pasukan 3rd Brigade AS dan  ARVN yang bermarksa di Pleiku kemudian dikirim untuk menghadapi NVA.

Tapi ketika pasukan ARVN tiba di lokasi, pasukan NVA ternyata telah menghilang dan diperkirakan menyeberang ke Kamboja. Komandan 3rd Brigade, Kolonel Thomas Brown, lalu memerintahkan satuan intelnya untuk mengendus keberadaan pasukan NVA itu.

Posisi pasukan NVA akhirnya diketahui dan berada Chu Pong Mountain yang berjarak 22 km sebelah utara Plei Me.

Kolonel Brown lalu memerintahkan pasukan dari 1st Battalion (7th cavalry) yang dikomandani Letkol Hal Moore, menggempur NVA.

Pasukan 1st Battalion yang dikirim ke medan tempur dengan puluhan  heli akan mendarat di sejumlah titik Landing Zone , LZ-X Ray, LZ Albany, LZ Columbus, LZ Tango, LZ Yankee, LZ Whiskey, dan LZ Victor,  dan didukung oleh tembakan artileri.

(Baca juga: Sniper Ini Merayap Sejauh 2,5 Km Selama 4 Hari Demi Menembak Seorang Jenderal Vietcong)