Find Us On Social Media :

Burahol alias Kepel, Si Langka Penyedap Bau Keringat Para Putri Keraton

By Moh Habib Asyhad, Senin, 7 Agustus 2017 | 12:30 WIB

Daun itu akan lebih mengkilat  kalau tertimpa sinar matahari. Tak  mengherankan, kalau ia disukai sebagai tanaman hias oleh para putri keraton,

Dengan tingginya yang dapat mencapai 20 m, pohon itu juga bagus ditanam sebagai peneduh taman yang rindang.

(Baca juga: Lewat Penelitian, Rahasia Kekuatan 'Mistis' Binahong Terungkap)

Tetapi rakyat jelata yang hidup di daerah sekitar garis kemiskinan tidak mempunyai waktu untuk menikmati keindahan pohon itu sebagai tanaman hias.

Waktunya senantiasa sudah  habis untuk bercocok tanam tanaman pangan dan hortikultura yang bergizi.

Pada ranting-rantingnya muncul bunga jantan yang putih kekuning-kuningan semerbak mewangi.

Bunga betinanya tidak tinggal sekamar pada ranting yang sama, tetapi "pisah ranjang". la bertengger pada batang yang lebih terbuka, mulai dari pangkalnya dekat tanah sampai ke tempat percabangan dahan yang pertama.

Pohon cauliflor yang bunganya muncul pada batang ini baru  dapat berbuah, kalau ada serangga yang berkunjung karena tertarik bau bunga jantan pada ranting-ranting, tapi kemudian iseng-iseng mampir ke bunga betina yang sedang mejeng di batang utama dengan warnanya yang hijau lembut kekuning-kuningan.

Kalau penyerbukan bunga berhasil, muncullah buahnya  pada batang itu juga. Dompolan yang meruyak mengelilingi batang itu tampak unik dan menggemaskan.

Pada pohon yang sudah besar, batangnya sering tidak tampak karena tertutup oleh lebatnya buah. Jumlahnya bisa 2 – 8 butir tiap tandan. Padahal tandannya banyak.

Ukuran buahnya yang membulat hanya sekepal, memang mengilhami penamaannya di Jawa Tengah, kepel.

Kulitnya tertutup lapisan seperti pasir halus. Mula-mula coklat abu-abu, tetapi kemudian berubah coklat tua kalau sudah masak. Biasanya akan jatuh sendiri kalau sudah masak benar.