Find Us On Social Media :

Tak Hanya Menyengat Kulit, Pada 2100 Nanti Suhu-suhu di Negara Ini Diprediksi Bisa Membunuh Penduduknya

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 6 Agustus 2017 | 07:00 WIB

Intisari-Online.com - Pemanasan global dan perubahan iklim adalah sebenar-benarnya ancaman.

Dalam sebuah studi baru-baru ini, penelitian dari Massachusetts University mengungkapkan bahwa perubahan iklim akan membuat suhu dan kelembapan di beberapa negara Asia Selatan, tak hanya menyengat kulit, tapi juga bisa membunuh manusia.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Science Adnvances itu disebutkan, efek cuaca panas yang paling berbahaya bagi manusia adalah kombinasi dari suhu tinggi dan kelembapan yang tinggi yang disebut temperatur bola basah.

(Baca juga: 75 Tahun Hilang, Mayat Pasangan Ini Akhirnya Ditemukan. Bukti Bahwa Pemanasan Global juga Punya Manfaat?)

Apa itu temperatur bola basah?

Yang jelas ia berbeda dengan temperatur bola kering yang hanya mengukur suhu di udara. Temperatur bola basah juga mengukur kelembapan relatif dan biasanya hasilnya lebih rendah dibanding temperatur bola kering.

Bagaimanapun juga, temperatur bola basah ini amat pengting bagi umat manusia.

Meskipun suhu di dalam tubuh kita 37 derajat Celcius, suhu kulit kita hanya 35 derajat Celcius. Kondisi yang berbeda ini bisa mebuat kita berkeringat dan menurunkan panas metabolik.

Tapi jika temperatur bola basah mencapai 35 derajat Celcius, kemampuan kita untuk menurunkan temperatur tubuh berkurang jauh. Dan menurut para ahli, orang yang paling sehat akan meninggal dalam kurun waktu enam jam.

Mengerikan? Sangat!

(Baca juga: Punya Sedikit Anak, Salah Satu Cara untuk Melawan Perubahan Iklim)

Untuk saat ini, temperatur bola basah memang hanya berkisar di angka 31 derajat Celcius. Tapi semua akan berubah pada 2100 nanti.

Penelitian terbaru itu menunjukkan, tanpa pengurangan gas rumah kaca yang serius, perubahan iklim akan menaikkan temperatur bola basah hingga mencapai antara 31-34,2 derajat celcius di negara-negara Asia selatan.