Intisari-Online.com – Perubahan iklim yang diakibatkan pemanasan global, telah berdampak pada pertanian dan peternakan di dunia.(baca juga:Pemanasan Global dapat Menurunkan Kualitas Pertanian)
Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change, atau yang disingkat IPCC, menunjukan jika menghangatnya iklim, dapat menurunkan tingkat produksi pertanian skala besar, seperti beras dan jagung.
“Untuk sekarang, tidak akan ada tanaman yang menghilang.” Ujar David Wolfe, profesor of horticulture at Cornell’s Institute for Climate Change and Agriculture.
Wolfe meramalkan, pertanian masa depan akan dibebani pengeluaran besar, mereka harus berjuang akibat kekeringan, musim kemarau, badai salju, dan iklim yang tidak stabil.
Akibat pemanasan global, 5 makanan ini menjadi langkadan akan membuat masyarakat kesulitan untuk mencarinya.
1. Alpukat
Kekeringan dan panas dapat membahayakan pertanian dan perkebunan, salah satunya alpukat. Di California, alpukat menjadi komoditi laris, kelangkaannya bisa berdampak negatif.
2. Almond
Wolfe menjelaskan, untuk mekar, pohon almond membutuhkan suhu dingin dibawah 45 derajat celsius, dan menguncup pada musim semi.
3. Anggur
Tingginya suhu udara bisa menurunkan kualitas buah ini. Bagi para petani wine, membuta wine yang bagus akan menjadi tantangan tersendiri.
4. Susu
“Sapi suka suhu dingin,” ujar Wolfe. Suhu maksimal agar sapi mau memproduksi susu berkisar antara 4 sampai 21 derajat celsius.
5. Buah-buahan
Buah-buahan sangat sensitif terhadap badai salju. Jerry Hatfield, direktur laboratorium dari National Laboratory for Agriculture and the Environment mengatakan,(baca juga:Erupsi Vulkanik Perlambat Pemanasan Global)
“tumbuhnya pohon apel di New York, hanya akan habis oleh badai salju saja. Kerugiannya bisa mencapai 250 juta dolar.” (nationalgeographic.com)