Intisari-Online.com – Studi baru menunjukan, kualitas pertanian dapat menurun karena tingginya level karbon dioksida dalam atmosfer.(baca juga: Pemanasan Global Memicu Sungai Tingkatkan Gas Metana)
Arnold Bloom, profesor dari Department of Plant Sciences, mengatakan pemanasan global yang diakibatkan karbon dioksida dapat mengganggu kemampuan tanaman dalam memproses nitrat menjadi protein.
“Beberapa penjelasan coba dikembangkan, tetapi ini adalah studi pertama yang mendemonstrasikan naiknya karbon dioksida dapat menghambat konversi nitrat ke protein yang dilakukan oleh tanaman pertanian.”
Proses asimilasi nitrogen memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan produktivitas tanamanan. Sebagai bahan pangan, nitrogen memproduksi protein sebagai nutrisi bagi manusia.
Studi-studi sebelumnya menunjukan, tingginya karbon dioksida dalam atmosfer memang menyebabkan asimilasi nitrat dalam daun gandum dan kacang-kacangan memburuk.
Penelitian Bloom menggunakan ladang gandum selama 1996 sampai 1997, juga menunjukan tren sama. Menurutnya ada dampak fisiologis terkait tingginya karbon dioksida bagi asimilasi nitrat dalam tumbuhan.
Bloom mencatat, konsentrasi protein pada beras, gandum, dan kentang menurun sebanyak 8%.(baca juga: Ternyata Pemanasan Global Lebih Parah Dari Dugaan Kita!)
“Akibat turunnya konsentrasi protein pada pangan sayuran, tingkat konsumsi protein manusia juga bisa menurun sebanyak 3%.”
Kualitas makanan yang menurun akibat rendahnya protein, tidak hanya mengakibatkan kerugian finansial saja. Bocornya nitrat ke luar, dapat ikut meningkatkan emisi gas rumah kaca nitrogen oksida. (sciencedaily.com)