Find Us On Social Media :

Misteri Kapal Berhantu The Great Eastern yang Mencelakai Insinyur Pembuatnya

By Ade Sulaeman, Sabtu, 5 Agustus 2017 | 11:00 WIB

Dewan pimpinan telah mengesampingkan rencana awal untuk membawa kapal Great Eastern dalam perjalanan panjang menuju India dan Australia, yang memang telah dipersiapkan.

Alih-alih, mereka mencari keuntungan cepat dari perjalanan ke Atlantik Utara.

Hanya kabin kelas utama yang telah selesai untuk perjalanan perdana tersebut, akomodasi di kelas kedua dan ketiga masih memerlukan waktu sembilan tahun lagi.

Sehari sebelum kapal raksasa itu berlayar, Brunei melakukan sidak. Insinyur kondang itu kelihatan sudah tua pada usianya yang baru 53 tahun.

Setelah bergaya bersama rekan-rekannya untuk dipotret, tiba-tiba dia terhuyung dan terjatuh akibat serangan stroke.

Brunei meninggal seminggu kemudian dan berita yang disiarkan adalah salah satu cerobong Great Eastern telah meledak ketika kapal itu memasuki selat, karena katub uapnya dibiarkan tertutup.

Lima awak ikut menyongsong ajalnya dan seorang lain tewas karena terjatuh ke dalam salah satu roda pengayuh raksasanya.

Ruang utama dengan dinding bercermin dan dekorasi yang indah itupun rusak.

Meluncur sendiri

Reparasi ternyata membutuhkan waktu yang lebih lama dari diharapkan dan perjalanan yang direncanakan ke Amerika Serikat pun dibatalkan.

Agar mendapatkan investasinya kembali, para pimpinannya memindahkan kapal yang saat itu sudah dikenal luas ke Holyhead, Wales, dan terbuka bagi pengunjung.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba terdengar bunyi keras akibat kapal terlepas dari tambatannya lalu meluncur ke laut bebas.