Find Us On Social Media :

Potensi Industri Game Indonesia Sangat Besar, Tapi Uangnya Masih Sedikit dan Banyak Persoalan

By Moh Habib Asyhad, Senin, 31 Juli 2017 | 12:30 WIB

Industri game Indonesia pasarnya menggiurkan, tapi

Intisari-Online.com - Bagaimanapun juga, pasar game Indonesia sedang sangat menggiurkan. Itu bisa dilihat dari pertumbuhan industrinya yang sangat signifikan.

Berdasar riset Newzoo tahun 2015 lalu, Indonesia menempati peringkat pertama negara dengan pertumbuhan industri game paling cepat di Asia Tenggara—tentu ini didukung oleh melimpahnya pendduk Indonesia.

Masih pada tahun yang sama, pendapatan game di Indonesia mencapai sekitar 321 juta dolar AS atau sekitar Rp4,2 triliun.

(Baca juga: Selain Langka, Golongan Darah AB Berpotensi Lebih Besar Terkena Demensia)

Jika melihat peningkatan game Indonesia di empat bulan pertama tahun 2017 ini, banyak yang optimis, pada akhir tahun nilainya bisa meningkat hingga Rp11 triliun.

Sayangnya, uang yang sangat besar itu masuk ke kantong pelaku industru game luar negeri. Artinya, yang masuk kantong pelaku game dalam negeri masih sangat sedikit—hanya sekitar 1 persen.

Beragam upaya dilakukan untuk mengerek angka yang baru 1 persen itu.

Salah satunya, yang paling baru adalah BEKRAF Game Prime 2017 yang diselenggarakan oleh Badan Ekonimi Kreatif Indonesia.

“Game punya peranan penting dalam kemajuan ekonomi Indonesia. Permainan interaktif ini setidaknya punya andil sekitar 1,7 persen dari total 7,38 persen kontribusi sektor ekonomi kreatif bagi perekonomian nasional,” ujar Kepala BEKRAF Triawan Munaf di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7) kemarin.

Sektiar 12 perusahaan game nasional ambil bagian dalam acara tersebut.

(Baca juga: Perusahaan Konsol Game Membuat Topi, Kira-kira Kecanggihan Apa Saja yang Akan Disematkan?)

Masih banyak masalah