Find Us On Social Media :

Sering Tertekan karena Merasa Harus Mengurus Anak Sesempurna Mungkin? Hati-hati 'Super Mom Syndrome'!

By Ade Sulaeman, Kamis, 27 Juli 2017 | 13:00 WIB

Mengurus anak

Intisari-online.com—Super mom syndrome adalah keyakinan delusional pada seorang ibu bahwa ia mampu melakukan segala sesuatu untuk suami dan anak-anaknya, sekaligus pula untuk dirinya sendiri.

Hal ini mungkin terdengar aneh, namun faktanya banyak ibu yang mengalami sindrom ini.

Salah satu gejalanya seperti dilansir di Huffingtonpost.com adalah ia memiliki standar kesempurnaan keluarga yang harus dicapai.

ia menjalani perannya sebagai ibu dengan harapan yang sebetulnya tidak bisa dicapainya.

Kondisi ini bisa terjadi karena menurut si ibu, menjadi seorang ibu berarti harus mampu melakukan segalanya untuk semua orang.

(Baca juga: Sibuk Mengurus Anak Hanya Salah Satu Alasan Gairah Seks Wanita Turun Setelah Melahirkan)

Sayangnya, pemikiran itu membawanya pada harapan-harapan konyol yang sebetulnya sulit untuk dicapai.

Contohnya, ibu menganggap dirinya harus selalu ada di samping suami dan anak-anaknya. Sehingga ia sulit untuk mengatakan “tidak” untuk anak-anak dan suaminya.

Bahkan ketika ia merasa sangat lelah dan tidak punya waktu untuk itu, demi keinginannya menjadi ibu yang super, ia akan tetap menuruti kemauan anak atau suami.

Menariknya, si ibu juga berharap ia tetap bisa mengurus dirinya sendiri setelah memberikan seluruh waktu dan tenaganya untuk urusan rumah tangga.

Saat ini media sosial menjadi elemen yang begitu penting. Banyak ibu yang juga berusaha untuk menampilkan image ibu yang super di media sosial.

(Baca juga: Demi Mengurus Anak, Ibu Muda Kehilangan Hampir 9 Jam Waktu Tidur Setiap Minggunya)

Misalnya mendesain bekal makan siang lalu memotret dan mengunggahnya. Membuat rangkaian pesta ulang tahun untuk anak, lalu mengunggah fotonya.

Secara tidak sadar, ibu ingin menampilkan sisi keibuannya melalui apa yang diunggahnya di media sosial.

Padahal dalam kenyataan hidup sehari-hari, keinginan menjadi ibu super itu tidak bisa terealisasi sepenuhnya.

Keinginan untuk sempurna hanya angan-angan semata. Karena terkadang untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga saja tidak bisa dikerjakan dengan sempurna.

Setiap hari akan ada cucian yang harus dikerjakan, anak-anak dan suami yang harus diurus, dan segudang pekerjaan lain yang harus dikerjakan ibu.

(Baca juga: Berbagi Tugas Mengurus Anak Tingkatkan Kehidupan Seks Pasangan)

Untuk mengatasi sindrom ini, ibu harus belajar untuk menunjukkan ketidaksempurnaan dan kesulitan yang memang harus dihadapi ibu setiap hari.

Jangan berusaha menyembunyikannya. Jika ibu lelah, katakanlah lelah. Jika ibu membutuhkan bantuan, meminta tolonglah. Pada pasangan, pada sahabat, atau pada anak-anak.

Karena itu wahai para ibu, jangan paksa dirimu menjadi ibu yang super, karena suami dan anak-anakmu tidak mengharapkan itu.

Mereka ingin istri atau ibunya dapat menikmati perannya sebagai ibu dengan hati lega dan bahagia.