Penulis
Intisari-Online.com -Berdasar data yang dikutip dari KabarPapua.co, tingkat pelanggaran dan kecelakaan di wilayah yang berada di naungan Polda Papua pada tahun 2017 ternyata cenderung meningkat.
Sebagai gambaran, dalam Operasi Simpatik Matoa 2017 yang dilaksanakan oleh Polda Papua selama 21 hari terhitung dari 1 - 21 Maret 2017, telah didapati beberapa pelanggaran lalu lintas yang “hanya” diganjar tilang dan teguran.
Total jumlah pelanggaran sebanyak 5.054 sedangkan jumlah pelanggaran yang ditemukan saat diadakan Operasi Simpatik Matoa di bulan Maret 2016, jumlah pelanggarannya adalah 3.825.
(Baca juga:Awas Kuntilanak Sering Membonceng, Begitu Peringatan Polres Tanah Laut Untuk Pengemudi Nakal )
Dengan jumlah pelanggaran yang naik secara drastis itu, pada Operasi Simpatik Matoa 2017, persentase pelanggaran berarti mencapai 32%.
Angka kenaikkan itu menurut Polda Papua jelas mencerminkan masyarakat yang masih kurang kesadaran dalam berkendara dan umumnya didominasi oleh pengendara yang masih muda.
Salah satu pelanggaran yang mencerminkan kesadaran para pengendara masih kurang dan cenderung ngawur dan sekaligus kurang perhitungan adalah ketika melintasi jalan tikungan tajam.
Di mana pun jalan menikung tajam jelas sangat berbahaya jika pengendara bersangkutan masih tetap ngebut bahkan sambil menyalib kendaraan di depannya.
Selain membuat terkejut dan panik pengendara yang disalib, jika dari arah berlawanan tiba-tiba muncul kendaraan lainnya juga akan berakibat fatal.
(Baca juga:Pria Virginia Ini Percaya Mimpi Buruk Putrinya Menjadi Petunjuk Kecelakaan Fatal Sang Istri)
Jarang pengendara yang ngebut di tikungan tajam sambil menyalib kendaraan lainnya bisa terhindar dari tabrakan fatal dengan kendaraan yang muncul dari balik tikungan.
Untuk mencegah kecelakaan para pengendara yang sedang melintas di tikungan tajam, Polda Jayapura berusaha mengantisipasi melalui berbagai cara.
Salah satunya dengan memasang papan peringatan berbunyi “Jangan Mendahului Tikungan Tajam Valentino Rossi Pernah Jatuh Disini”.
Papan pengumuman yang unik itu diharapkan mampu mengubah perilaku pengendara agar waspada dan hati-hati ketika melintasi tikungan tajam.
(Baca juga:Lewat Cara Ini, Kita Bisa Kurangi Dampak Polusi Udara saat Terjebak Kemacetan Lalu Lintas)
Lepas dari penggunaan kata dalam kalimat yang kurang tepat, semoga saja para pengendara menaatinya supaya terhindar dari pelanggaran-pelanggaran yang mengancam nyawa.