Pelarian itu mengendarai sebuah kereta dan tinggal di dalamnya bersama isteri, dua anak, dan tiga anjing.
Dia tidur dengan senapan di sampingnya, selalu bersiaga setiap kali terbangun oleh gonggongan anjing.
Pada tahun 1976, tanggal diperolehnya informasi terakhir, Alan Webb berhasil menghindari kurdaitcha selama tujuh tahun.
Dia mencari penghasilan dengan mengerjakan apa saja dan selalu berpindah tempat jika mendengar pasukan kematian sedang menuju ke arahnya.
Sungguh jarang orang bisa terus menghindari hukuman mati Aborijin selama waktu yang lama.
Namun Webb mengetahui - dan menyadari hingga sekarang - bahwa kurdaitcha tidak akan pernah berhenti mengejarnya.
Meski telah menghabiskan sebagian besar hidupnya di tengah masyarakat kulit putih, dia menyadari bahwa jika pemburunya berhasil mendekati dirinya untuk mengarahkan kundela, itu sama saja dengan vonis mati - terbunuh tanpa ada tanda-tanda cedera, tidak lebih dari pikiran yang terlontar ibarat sebuah tombak.
(Seperti pernah dimuat di Buku Ratapan Arwah; Kisah Nyata Kutukan & Tulah – Intisari)