Penulis
Intisari-Online.com – Jamak kita dengar omongan tentang tidak adanya sekolah menjadi orangtua.
Tak heran jika ketika kita menjadi orangtua, banyak pesan bertaburan seputar cara terbaik untuk membesarkan anak-anak kita dari segala penjuru.
Seberapa keras kita harus bertindak kepada anak-anak? Apakah kita harus menjadi teman atau pelindungnya? Berapa besar kemandirian yang harus orangtua tuntut?
Dan menurut pendapat dua guru besar, budaya pengasuhan anak saat ini tidak dieprsiapkan untuk mengembangkan anak-anak dengan cara terbaik.
"Kami melatih anak-anak untuk melakukan apa yang komputer lakukan. Dan komputer selalu akan menjadi lebih baik daripada manusia pada saat itu," kata Kathy Hirsh-Pasek, psikolog perkembangan dan profesor di Temple University, AS, serta salah satu penulis buku Becoming Brilliant: What Science Tells Us About Raising Successful Children.
(Baca juga: Mendidik Anak Berdemokrasi)
"Tapi komputer tidak bisa melakukan dengan lebih baik hal-hal seperti bersosialisasi, menjalin hubungan, menjadi warga di sebuah komunitas. Dengan begitu kita perlu mengubah keseluruhan definisi tentang kesuksesan di sekolah, dan di luar sekolah. "
Hirsh-Pasek dan rekan penulisnya Roberta Golinkoff dari University of Delaware, AS, percaya bahwa anak-anak harus dinilai di enam hal berikut: kolaborasi, komunikasi, konten, pemikiran kritis, inovasi kreatif, dan kepercayaan diri.
(Baca juga: Inilah Bedanya Mendidik Anak ala Barat dan Timur)
Dari pertanyaan itu orangtua bisa memancing mereka untuk bertanya terus. Juga mengajari mereka untuk mengerti bagaimana orang lain berpikir.
Kemudian ada tingkat ke masing-masing dari enam langkah tadi, yang mencerminkan seberapa kuat Anda dalam setiap keterampilan.
Golinkoff dan Hirsh-Pasek mengatakan bahwa orangtua dapat menggunakan sistem ini untuk mengevaluasi hubungan mereka sendiri dengan anak-anak mereka juga.
Sangat penting bagi orangtua untuk melengkapi apa yang anak-anak pelajari di sekolah.
Mereka juga menekankan bahwa interaksi sosial - bukan gadget - sangat penting.
"Apa yang kita lakukan dengan anak-anak kita hari ini akan menjadi masalah dalam 20 tahun," kata Hirsh-Pasek.
"Jika Anda tidak melakukannya dengan benar, maka habitat yang tercipta tidak tepat untuk perkembangan anak. Itulah krisis yang saya lihat."