Intisari-Online.com - Hari-hari di abad ke-21 berlalu makin cepat, makin canggih, dan makin kompetitif. Orangtua baru akan berlega hati bila dapat memastikan anaknya tidak akan tergilas dalam medan persaingan. Ia akan survive, bahkan kalau bisa jadi salah satu "juara"-nya.
Lalu bagaimana mempersiapkannya? Sepuluh dua puluh tahun lalu, anak-anak masih mungkin mengatakan, "Aku ingin jadi dokter, presiden, pilot, pelukis ..." Tapi hari ini ada banyak jenis pekerjaan, khususnya di bidang Teknologi Informasi, yang lima tahun yang lalu mungkin baru ditemukan.
Beruntung pekerjaan apa pun yang bakal dipilihnya kelak, pasti akan melibatkan dua M: Masalah dan Manusia. Ketika buah hati Anda yang kini berusia tiga tahun ingin meraih biskuit kesukaannya di meja, apakah ia menarik kursi lalu memanjat? Ia sebenarnya sedang menunjukkan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Mencari solusi. Modal awal seorang anak untuk survive, pertama di dunia kecilnya dan nanti lama-kelamaan di dunia luas.
Yang kritis, yang kreatif
Proses pemecahan masalah melibatkan kerjasama dua proses pemikiran yang sangat berbeda. Satu adalah pemikiran kritis dan yang lain pemikiran kreatif. Pemikiran kritis itu selalu fokus, satu jalur, dilakukan dengan sengaja, logis, dan sistematik. Beda dengan pemikiran kreatif, yang sifatnya menyebar, tidak mengikuti satu alur pemikiran, dilakukan secara intuitif, bersifat emosional dan dilakukan secara alamiah.
Indahnya, kedua "gaya" berpikir ini berproses bahu-membahu sehingga masalah dapat dipecahkan. Pertama kita menetapkan masalah yang dihadapi (p. kritis), membayangkan berbagai solusi (p.kreatif), lalu merencanakan sambil melakukan penelitian (p.kritis), menyusun solusi (p. kreatif), mengevaluasi solusi (p. kritis), dan akhirnya memperbaiki solusi (p. kreatif).
Ketika bekerja, solusi itu kemudian perlu dikomunikasikan agar dapat dikolaborasikan. Proses mendengar, berbicara, membaca, dan menulis adalah komunikasi; sedangkan kolaborasi terkait dengan pengambilan keputusan, pendelegasian, produksi dan pelaporan.
Ingin anak Anda sukses di abad 21? Asah kemampuan problem solving dan kerjasamanya. Situs k12.thoughtfullearning.com, yang diasuh oleh sekelompok guru-guru, penulis dan desainer, menawarkan banyak contoh latihan yang konkret untuk berbagai tingkat usia anak.
Baru setelah Anda memberikan bekal kedua kemampuan ini, bolehlah Anda mengatakan kepada mereka kata-kata bijak Winston Churchill, yang pernah terpilih sebagai orang Inggris terhebat sepanjang masa,"Success is not final, failure is not fatal: it is the courage to continue that counts."