Find Us On Social Media :

Nazi Jerman Boleh Jadi yang Pertama Membuat Helikopter Tempur, Tapi dalam Pengembangannya Justru AS dan Rusia yang Paling Diuntungkan

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 9 Juli 2017 | 08:00 WIB

Helikopter tempur mutakhir

Intisari-Online.com - Harus diakui bahwa perang yang dipicu oleh Nazi Jerman telah menjadi cika bakal terciptanya helikopter tempur. Mulai dari heli yang paling sederhana sampai heli tempur yang paling canggih.  

Ketika Nazi Jerman berhasil mengembangkan jet tempur Me-262, Sekutu yang merasa sangat khawatir kemudian melancarkan operasi khusus untuk merampas Me-262 agar bisa dikembangkan menjadi jet tempur yang lebih modern.

(Baca juga: Video Tragis, Inilah Detik-detik Mengerikan Sebelum Calon Pengantin Perempuan Tewas dalam Kecelakaan Helikopter Menuju Pernikahannya)

Demikian pula ketika seorang profesoer Nazi Jerman, Profesor Heinrich Focke, yang pada tahun 1936 berhasil membuat helikopter Focke Wulf Fw 61, Sekutu kelabakan dan ingin sekali menculik heli tersebut untuk dikembangkan.

Sekutu, juga Uni Soviet, akhirnya berhasil merampas sejumlah heli Fw 61 dan mengembangkannya.

Nama-nama besar sebagai perancang heli yang bermodal heli FW 61 pun bermunculan seperti Igor Sikorsky (AS) dan Artem I MiL (Uni Soviet)

Pasca Perang Dunia II dan kemudian disusul oleh Perang Korea, pemakaian helikopter di medan tempur menunjukkan manfaat yang sangat besar.

Ketika Perang Vietnam meletus, peran helikopter makin dominan baik sebagai helikopter transpor maupun heli tempur.

Strategi tempur pasukan AS yang mengoperasikan heli tempur di Vietnam bahkan turut berubah: munculnya pasukan darat yang memiliki kemampuan para dan bantuan tembakan pasukan darat yang dilaksanakan oleh satuan-satuan heli ke posisi musuh.

Meskipun pada awalnya produksi helikopter cenderung didominasi oleh AS, khususnya lewat produsen Bell Helicopter yang diikuti Uni Soviet melalui produk heli Mil Helicopter Company, negara-negara lainnya juga tak mau ketinggalan.

Apalagi setelah melihat bukti bahwa helikopter tempur mampu melakukan misi-misi sulit. Maka negara-negara macama Prancis, Italia, Inggris, Spanyol, Afrika Selatan, Jerman, dan kemudian Uni Eropa turut berlomba-lomba memproduksi heli tempur paling mutakhir.

Kulaitas dan daya gempur sekaligus daya bunuh mesin-mesin perang yang diproduksi oleh negara non-AS dan Uni Soviet juga tak kalah jauh tetap destruktif dan mematikan.