Ingin Anak Punya Jiwa Sportif? Pastikan Dulu Anda Juga Memilikinya Lewat Kuis Ini!

Ade Sulaeman

Penulis

Perlukah Ngeseks Sebelum Bertanding?

Intisari-Online.com - Menumbuhkan jiwa sportif bukanlah hal yang gampang dilakukan; diperlukan kerelaan untuk mengorbankan kepentingan diri sendiri.

Mengapa harus begitu?

Karena sportivitas akan terwujud apabila masing-masing individu berani untuk mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingannya sendiri.

Di samping itu, jiwa sportii akan menunjukkan tingkat kedewasaan mental seseorang.

Artinya, semakin dewasa seseorang, semakin mudah ia menumbuhkan jiwa sportif dalam dirinya.

(Baca juga: Seberapa Besar Kepedulian Sosial Anda? Ukur dengan Mengikuti Kuis Ini!)

Kuis yang disusun oleh E. Widijo Hari Murdoko. S.Psi, alumnus Fakultas Psikologi UGM ini bisa mengukur seberapa besar kadai sportivitas yang ada dalam din Anda.

1. Anda meminjam barang tetangga dan menghilangkannya. Bagaimana sikap Anda?

  1. Diam saja sampai ia menanyakan kepada Anda.
  2. Ngomong terus terang kalau hilang.
  3. Pura-pura lupa kalau Anda meminjamnya.
(Baca juga: Apakah Anda Punya Semangat Berprestasi? Ikuti Kuis Ini untuk Mengetahuinya)

2. Salah seorang teman yang tidak Anda sukai memperoleh promosi jabatan. Bagaimana reaksi Anda?

  1. Memberikan ucapan selamat.
  2. Pura-pura tidak tahu kalau dia dipromosikan.
  1. Tidak memberi ucapan selamat.
3. Ketika Anda berdebat dengan seseorang, ternyata pendapat orang itulah yang benar. Apa tanggapan Anda?

  1. Anda mencoba mengakhiri perdebatan dengan alasan buang-buang waktu.
  2. Berdebat terus karena Anda merasa yang paling benar.
  3. Secara jujur Anda mengatakan bahwa dialah yang benar.
4. Anda melanggar lampu lalu lintas. Sayang, ada.petugas memergoki dan mencoba menghentikan Anda. Apa yang Anda-lakukan?

  1. Terus saja melaju.
  2. Berhenti dan mencoba "berdamai" dengan petugas tersebut.
  3. Mengakui kesalahan dan siap ditindak.
5. Lampu merah menyala dan keadaan jalan sedang sepi. Apakah Anda:

  1. Tetap berhenti.
  2. Melaju dengan cuek-nya.
  3. Tergantung ada petugas atau tidak.
6. Pengembalian uang dari kasir ternyata kelebihan dari yang seharusnya. Tindakan apa yang Anda lakukan?

  1. Tergantung, kalau kasirnya meminta, baru Anda kembalikan.
  2. Tetap Anda kembalikan meski tidak diminta kasir.
  3. Tidak dikembalikan karena itu hak Anda yang telah menerima kembalian.
7. Bagaimana sikap Anda jika melakukan kesalahan terhadap bawahan?

  1. Diam saja, toh ia bawahan Anda.
  2. Minta maaf, siapa pun dia.
  3. Tergantung situasi dan untung ruginya kalau Anda minta maaf.
8. Anda menemukan dompet yang kebetulan berisi uang cukup banyak. Apa tindakan Anda?

  1. Menyerahkan dompet beserta isinya ke pos polisi terdekat.
  2. Membiarkan dompet itu tetap di tempatnya.
  3. Mengambil uangnya dan meletakkan dompet itu di tempat semula.
9. Suami atau istri Anda sudah mengakui kesalahannya dan minta maaf. Apa reaksi Anda?

  1. Tergantung berat ringannya kesalahan yang diperbuat.
  2. Tetap mengungkit-ungkit kesalahannya walaupun telah meminta maaf.
  3. Memaafkan karena ia sudah mengakui kesalahannya.
10. Tuduhan Anda kepada pembantu rumah tangga ternyata tidak terbukti. Bagaimana Anda bersikap?

  1. Tak perlu minta maaf, toh ia pembantu Anda.
  2. Baru beberapa hari kemudian meminta maaf.
  3. Segera minta maaf kepadanya.
11. Salah satu ucapan atau tindakan Anda berakibat teman Anda marah. Apa yang Anda perbuat?

  1. Langsung meminta maaf.
  2. Diam saja karena Anda merasa tidak menyakitinya.
  3. Menunggu. waktu yang baik untuk minta maaf.
12. Bagaimana reaksi Anda apabila ada suatu keputusan rapat yang tidak sesuai dengan keinginan Anda?

  1. Menjalankan keputusan itu meskipun tidak sesuai dengan keinginan Anda.
  2. Menghibur diri dengan mengatakan bahwa keputusan rapat harus dijunjung tinggi.
  3. Mencoba mencari kambing hitam dengan menuduh keputusan itu tidak fair.

Cara Penilaian:

Nilai masing-masing pilihan adalah sebagai berikut:

1. a = 3; b = 7; c = 5

2. a = 7; b = 5; c =3

3. a = 5; b = 3; c = 7

4. a = 3; b =7; c = 5

5. a = 7; b = 7; c = 5

6. a = 5; b = 7; c = 3

7. a = 3; b = 7; c = 5

8. a = 7; b = 5; c = 3

9. a = 5;. b = 3; c = 7

10. a = 3; b = 5; c = 7

11. a = 7; b = 3; c = 5

12.,a = 7; b = 5; c = 3

Setelah dijumlah, cocokkan dengan hasil interpretasi di bawah ini.

36-47

Ternyata tingkat sportivitas Anda masih jauh di bawah rata-rata. Artinya, Anda belum berani mengembangkan sifat ksatria dalam memandang suatu tindakan yang telah Anda lakukan.

Sebagai akibatnya, Anda cenderung merasa paling benar dalam bertindak.

Yang lebih berbahaya lagi, Anda cenderung menganggap orang lain bisa dipermainkan karena Anda merasa mempunyai kelebihan dibandingkan mereka.

Kondisi seperti ini tentu saja akan membuat Anda berada pada posisi yang kurang menguntungkan. Apa pasal?

Karena bagi orang lain, Anda akan dipandang sebagai pribadi yang angkuh, sombong, dan tidak bisa bertanggung jawab atas tindakan yang telah Anda lakukan.

Sebenarnya, hal itu bisa diatasi asalkan Anda berani untuk menanamkan sikap rendah hati dalam diri Anda.

Prinsip Anda menjadi: apa yang membuat Anda senang, bahagia, lakukan juga untuk orang lain; sebaliknya segala sesuatu yarig membuat Anda sakit hati, marah, kesal, jangan dilakukan terhadap orang lain.

Dengan demikian, dalam diri Anda akan muncul keinginan untuk selalu memberikan yang terbaik bagi orang lain.

Sekiranya ada sesuatu yang membuat orang lain merasa Anda sakiti, Anda tidak segan-segan untuk meminta maaf maupun berjanji tidak mengulangi kesalahan yang sama.

48-72

Jiwa sportivitas cenderung sudah Anda miliki, meskipun belum digunakan secara maksimal. Artinya, dalam menerapkan sportivitas itu cenderung tergantung situasi dan kondisi yang ada.

Dengan begitu, Anda cenderung ragu-ragu dan bertanya-tanya mengenai untung ruginya jiwa sportif tersebut.

Akibatnya, perilaku sportivitas Anda biasanya hanya bersifat temporer; sangat bergantung pada situasi dan kondisi di luar Anda.

Untuk memaksimalkan jiwa sportif, Anda perlu memperkuat faktor-faktor dari dalam diri sendiri supaya Anda memiliki prinsip dan tujuan yang jelas mengenai sportivitas yang Anda miliki.

Dengan begitu, jiwa sportif Anda tidak hanya di dalam angan-angan, namun betul-betul dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Lebih dari itu, bagaimana Anda membudayakan jiwa sportif itu sebagai bagian dari hidup Anda.

73 - 84

Selamat! Anda cenderung mampu menggunakan sportivitas secara efektif. Ada beberapa faktor yang membuat Anda mampu berbuat demikian.

Anda memandang sesama sebagai mitra yang mempunyai hubungan kesejajaran. Dengan begitu, dalam segala hal Anda mampu memberikan perhargaan kepada orang lain, tanpa harus mempertimbangkan siapa orang itu.

Anda mempunyai kecenderungan untuk memandang peristiwa atau sesuatu tidak hanya dari sudut Anda sendiri, tetapi juga dari sudut yang lain. Terutama untuk memastikan apakah tindakan Anda itu sesuai dengan norma sosial atau moral, etika, hukum yang berlaku. Kalau sekiranya bertentangan, Anda pun cenderung tidak berkeberatan untuk memperbaikinya.

Anda mempunyai jiwa besar untuk melakukan introspeksi terhadap diri Anda sendiri, terutama untuk mengevaluasi apakah perkataan, sikap, dan perilaku Anda bertentangan dengan keinginan orang lain atau tidak.

Hal-hal tersebut di atas membuat Anda mampu menempatkan sportivitas sebagai pegangan dalam bertutur kata, bersikap, maupun berperilaku sehingga Anda oleh orang lain akan dipandang sebagai orang yang bisa menyesuaikan dengan setiap tuntutan yang ada.

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 2002)

Artikel Terkait