Find Us On Social Media :

Dulu Hewan Ini Membuat Charles Darwin Pusing Tujuh Keliling, tapi Kini Misterinya Sudah Terpecahkan

By Moh Habib Asyhad, Senin, 3 Juli 2017 | 18:30 WIB

Inilah hewan yang membuat pusing Charles Darwin

Intisari-Online.com - Bagaimanapun juga, Charles Darwin tetaplah manusia manusia yang bisa pusing tujuh keliling. Ia sempat dibuat bingung oleh hewan aneh yang ditemuinya di Amerika Selatan sekitar 1834.

Darwin tak habis pikir, hewan itu punya hidung yang terletak di antara kedua mata, mirip belalai gajah. Punya leher panjang dan punya bobot seperti kuda.

(Baca juga: Inilah Prediksi Evolusi Manusia Seribu Tahun Mendatang: Kebal Penyakit hingga Hidup Abadi)

Macrauchenia patachonica, spesies hewan yang secara taksonomi penuh teka-teki itu, sempat dikira llama raksasa.

Ilmuwan dari University of Postdam di Jerman dan American Museum of Natural History melakukan analisis DNA mitokondira hewan itu. Sampel DNA diambil dari fosil yang ditemukan di Chile.

Hasil anasis DNA menunjukkan bahwa M patachonica adalah kerabat jauh dari kuda, badak, dan tapir. Jadi bisa dibilang, M patachonica adalah tiga hewan itu sekaligus.

"Kami berhasil, untuk pertama kalinya menggunakan bukti DNA, menempatkan mamalia yang sangat aneh dalam konteks evolusioner yang tepat," Ross MacPhee, kurator Museum Sejarah Alam Amerika yang terlibat riset.

M. patachonica masuk dalam kelompok Perissodactyla. Garis keturunan hewan perissodactyl modern, mencakup zebra dan badak, terbelah sekitar 66 juta tahun yang lalu, sekitar masa kepunahan dinosaurus.

Dalam mempelajari DNA purba, para ilmuwan biasanya mengandalkan bahan genetik dari evolusi famili yang dekat dengan spesies.

Namun, karena M patachonica tidak memiliki kerabat dekat, para ilmuwan harus menemukan cara lain untuk merekonstruksi susunan genetik.

Para ilmuwan menggunakan DNA sejumlah spesies hidup sebagai titik referensi dan akhirnya menemukan sekitar 80 persen genom mitokondria M patachonica.

Sebetulnya, riset M patachonica telah dilakukan mulai tahun 2015. Ilmuwan menganalisis protein dari tulang Marcrauchenia dan Toxodon, makhluk aneh lain pada zaman itu.