Kesalahan Adalah Bagian Dari Kehidupan, Karena Itu Jangan Terlalu Lama Menyimpan Rasa Bersalah

Moh Habib Asyhad

Penulis

Para Ayah Merasa Bersalah Karena Kurang Menghabiskan Waktu Bersama Anaknya

Intisari-online.com - Rasa bersalah adalah harga yang harus kita bayar ketika kita melakukan kesalahan. Kita akan merasa tidak nyaman secara emosional.

Akibatnya hidup tidak bisa dijalani dengan kelegaan.

(Baca juga:Sering Merasa Bersalah Terhadap Pasangan? Bisa Jadi Anda Korban Manipulasi Gaslighters)

Menyimpan rasa bersalah merupakan beban berat yang tidak sehat pada diri seseorang. Selalu ada yang mengganjal dalam pikiran dan hati.

Kebanyakan dari kita mungkin tidak tahu bagaimana caranya melepaskan perasaan bersalah itu.

Marc dan Angel Chernoff penulis buku 1,000+ Little Things Happy, Successful People Do Differently menyebutkan beberapa pertimbangkan untuk melepaskan perasaan bersalah pada diri kita:

1. Jiwa yang merasa bersalah adalah jiwa yang menderita, namun ia terbuka terhadap cinta dan penerimaan.

Kabar baiknya, rasa bersalah itu bisa mengubah pribadi kita untuk mengamalkan belas kasih.

2. Rasa bersalah bukanlah respons untuk menanggapi kemarahan orang lain terhadap kita.

Itu adalah akibat dari kesalahan kita sendiri. Jadikan perasaan itu sebagai alat evaluasi diri agar bertindak lebih bijaksana di kemudian hari.

3. Jangan merasa bersalah terlalu lama, ingat semua manusia melakukan kesalahan.

Kesalahan adalah bagian dari kehidupan. Dari kesalahan itu kita petik pelajaran berharga.

4. Jika kita merasa bersalah, meminta maaflah.

Jangan malu dan merasa lemah untuk meminta maaf. Orang yang berani mengakui kesalahannya dan meminta maaf adalah orang yang berani dan kuat.

5. Sekalipun kita bersalah, kita masih berhak mengasihi orang yang kita sakiti itu. Dengan satu syarat, jangan pernah ulangi kesalahan yang sama.

6. Tinggalkan kesalahan di masa lalu. Kita tidak bisa mengubah apa yang terjadi di masa lalu, namun kita bisa berusaha melakukan yang terbaik di masa kini dan nanti.

7. Jika kita memutuskan untuk berubah, biarlah itu terjadi bukan karena kita ingin bebas dari merasa bersalah.

Namun karena kita menghormati dan mengasihi orang yang kepadanya kita berbuat salah.

8. Jangan berpikir bahwa semua orang menyalahkan kita. Jangan sampai penghakiman orang lain membuat kita semakin terpuruk.

9. Jika orang yang kepadanya kita berbuat salah mengatakan bahwa ia membenci kita, jangan terlalu diambil hati.

Ia sedang marah, maka itu wajar saja terjadi. Jangan hukum diri sendiri dengan mengambil hati perkataan buruk orang lain. Jangan menjadi pengecut.

(Baca juga:Mana yang Anda Piliha: Doa yang Terkabul atau Rahmat untuk Berdamai?)

10. Jika kita merasa tidak dapat berdamai dengan diri kita sendiri namun belum siap membicarakannya pada orang lain. Cobalah tulis semua isi hatimu.

Ketika menulis kita bisa merenungkan dan memetik pelajaran dari apa yang kita tuliskan.

11. Rasa bersalah hanya perlu dilupakan dan ditinggalkan.

Tidak ada gunanya untuk menyimpannya. Selama kita sudah mengakui kesalahan itu dan sudah meminta maaf. Maka semuanya sudah selesai. Soal orang akan memaafkan atau tidak, itu urusannya dengan Tuhan.

Artikel Terkait