Jason Barnum Si Eyeball-Man, Pembunuh yang Membuat Pemerintah AS Merasa Bersalah

Ade Sulaeman

Editor

Jason Barnum Si Eyeball-Man, Pembunuh yang Membuat Pemerintah AS Merasa Bersalah
Jason Barnum Si Eyeball-Man, Pembunuh yang Membuat Pemerintah AS Merasa Bersalah

Intisari-Online.com – Seorang pria yang dijuluki ‘Eyeball’ Man karena tato yang dia buat di mata serta sisi kanan kepalanya mengaku bersalah menembak seorang perwira di Alaska, AS. Yang menarik, setelah itu justru Jason Barnum, si ‘Eyeball’-man pembunuh tersebut membuat pemerintah AS merasa bersalah.

KTTU melaporkan pria berusia 30 tahun tersebut dijatuhi hukuman 22 tahun setelah mengaku bersalah atas percobaan pembunuhan tingkat pertama, pencurian tingkat pertama serta kejahatan tingkat tiga atas kepemilikan senjata.

Penembakan terjadi ketika polisi sedang menyelidiki perampokan rumah dan pencurian mobil. Petugas sedang memeriksa sebuah hotel pada tahun 2012 ketika Barnum melepaskan tembakan dari kamar mandi.

Dua petugas menembak balik dan berhasil mengenai tangan Barnum. Seorang petugas terluka. Barnum kemudian mengaku mencuri dan merampok karena dirinya kecanduan heroin.

Di pengadilan, Kepala Departemen Kepolisian Anchorage Mark Mew menolak kerasnya hukuman yang dijatuhkan.

"Saya pikir Jason Barnum sudah lama memutuskan bahwa hidupnya memang untuk bermusuhan dengan orang," kata Mew.

Mew juga merujuk tato tengkorak yang menutupi setengah kepala Barnum.

"Saya ingin Anda untuk melihat Barnum," kata Mew. "Dia memiliki hak untuk melakukan ini untuk dirinya sendiri dan mengekspresikan dirinya. Kita tidak bisa menghukumnya untuk itu."

Barnum lalu berdiri dan memberi komentar: "Saya tersanjung dengan apa yang diucapkan Mew. Saya merasa gila berada di luar sana, bahwa semua orang tahu bahwa saya bukan orang baik. Saya sendiri mengkui apa yang saya lakukan salah.”

Saat menjelaskan latar belakang pelakunya, Jason Barnum, si ‘Eyeball’-man pembunuh yang membuat pemerintah AS merasa bersalah, menyalahkan lembaga penjara Alaska yang dia tinggalkan pada 2010.

"Saya hidup di jalanan, dan saya mencoba untuk mendapatkan pekerjaan, tapi tentu saja wajahku yang ‘cantik’ tidak memungkinkan hal tersebut," katanya.

Hakim pengadilan pun lalu menyatakan adanya sistem yang gagal sehingga memberikan peluang pembebasan bersyarat bagi Barnum serta memberikan jaminan adanya bantuan lebih ketika kelak Barnum dibebaskan.

"Ini mungkin akan tetap sulit, tapi mudah-mudahan ini akan lebih mudah dibanding saat terakhir kali dia keluar penjara," kata Smith. (huffingtonpost.com)