Find Us On Social Media :

Mengenal Farhana Maute, Wanita Yang Menjadi Ikhwal Mula Perang Marawi

By Yoyok Prima Maulana, Sabtu, 24 Juni 2017 | 17:30 WIB

Farhana Maute dan anaknnya, Abdullah.

Konflik pun dengan cepat menjalar menjadi perang antarklan. Militer Filipina turun tangan membela Pansar.

Tapi, Maute yang terdesak malah mengumpulkan kelompok militan Islam lain dan mengumumkan afilisinya kepada kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).

Mereka juga mendeklarasikan perang terhadap pemerintah pusat. Dendam itu terbayarkan di Marawi.

(BACA JUGA:Tahi Lalat Pembawa Berkat)

Joseph Franco, peneliti senior di Rajaratnam School of International Studies yang kerap bekerjasama dengan militer Filipina menduga, manuver Maute menyatakan kesetiaan pada ISIS hanya gertakan.

Hal itu dilakukan sekadar untuk menakut-nakuti klan Pansar.

Dalam risetnya, Franco mengaku tidak menemukan bukti bahwa Farhana Maute mendapat pengaruh radikalisasi dari pihak lain.

"Dia sebenarnya cuma pengusaha," kata seorang perwira militer yang tinggal di Marawi kepada Reuters.

"Tapi klannya terlibat dalam perseteruan politik dengan Wali Kota Butig."

Dulunya keluarga relijius

Meski begitu Maute sejak awal merupakan keluarga reilijus, kata Mohamad Ampuan, warga Marawi.

Dia mengenal dua anak Farhana, Omar Khayam dan Abdullah, yang menjalani studi di Timur Tengah.