Find Us On Social Media :

Jangan Asal, Membaca Tulisan Dokter yang Seperti Cakar Ayam Juga Ada Seninya Lo

By Moh Habib Asyhad, Selasa, 20 Juni 2017 | 11:40 WIB

Tulisan dokter dalam kertas resep memang sulit dipahami.

Intisari-Online.com - Sering dikatakan orang bahwa tulisan dokter seperti cakar ayam. Ternyata bukan orang awam saja yang mengeluh tidak bisa membaca tulisan pada resep dokter.

Menurut pengakuan Drs. Hartono Ddw. Dalam tulisannya di Intisari, seorang dokter pernah minta tolong untuk menuliskan copy-resep rekannya untuk keperluan perusahaannya.

(Baca juga: Dokter Terikat Kontrak dengan Perusahaan Farmasi (1): Resep yang Jadi Senjata)

Sebetulnya di fakultas kedokteran mana pun tidak ada yang mengajarkan bahwa menulis resep harus jelek atau harus sukar dibaca.

Mungkin ada faktor-faktor luar lainnya yang memaksa tulisan dokter menjadi sukar dibaca.

Misalnya karena terlalu banyak pasien yang menunggu sehingga pelayanan dokter harus cepat, atau karena nama-nama obat atau si pasien terlalu panjang dan beraneka ragam sehingga dokter menganggap perlu menyingkat, memperpendek atau menulis sesuai dengan pendengarannya.

Misalnya, contoh sehari-hari: Ativan pernah ditulis Activan, Dolo Scanneuron sering ditulis Dolo. S., Chlorpromazin ditulis dengan singkatan yang seenaknya saja, C.P.Z., Depo Provera ditulis Depo Profera, dan sebagainya.

Tentu saja ada tulisan beberapa dokter yang memang asalnya kurang baik. Hal ini bisa saja terjadi pada sarjana lain maupun pejabat.

Selain itu resep dokter tidak bisa dibaca oleh semua orang, karena ditulis dalam bahasa Latin yang disingkat.

Bahasa kuno ini masih sering dipakai di banyak negara dalam bidang kedokteran dan kefarmasian.

Gunanya agar resep di Indonesia bisa dibaca di negara asing, begitu juga sebaliknya.

Akan tetapi banyak negara mencampuri tulisan dengan bahasa negara-negara itu sendiri, sehingga tidak lagi bisa terbaca oleh negara lain.