Find Us On Social Media :

Soal Liburan Bareng Keluarga, Kompak Dulu Baru Berangkat

By Moh Habib Asyhad, Senin, 19 Juni 2017 | 12:30 WIB

Kenikmatan Liburan Sudah Dapat Kita Rasakan Sejak Merencanakannya

Intisari-Online.com – Ketika memutuskan berlibur ke suatu tempat bersama keluarga, segeralah duduk satu meja dengan anak dan istri atau suami.

Tentukan secara bersama objek wisata, sarana transportasi, dan sarana akomodasinya agar liburan menjadi ajang kebersamaan yang menyenangkan.

(Baca juga: Tips Bugar Saat Liburan Menggunakan Mobil Pribadi)

Karena temanya liburan keluarga, sebaiknya sejak sebelum berangkat, seluruh anggota keluarga sudah dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Termasuk menentukan sarana transportasi dan akomodasi yang akan digunakan.

Ya, tak ada salahnya menegakkan iklim demokrasi sejak dini, dengan mendengarkan pendapat anak-anak dan istri atau suami.

Pertama-tama, tentu saja rundingkan objek wisata yang hendak disatroni. Jika tinggal di Jakarta, misalnya, tentukan apakah mau mengunjungi objek yang berlokasi lumayan jauh, seperti Yogyakarta, Malang, Semarang, Cirebon, Surabaya.

Atau yang dekat-dekat saja, semisal Bandung dan seputar Jabodetabek. Ingat, pemilihan objek wisata kelak berpengaruh terhadap anggaran dan sarana transportasi yang akan digunakan.

Objek wisata mestinya tidak hanya mengakomodasi kepentingan orang dewasa, tapi juga anak-anak.

Contohnya, pertimbangkan lokasi yang tak hanya bersuasana piknik, tapi juga belajar menghargai alam, pelajaran yang pasti tak mereka dapat di bangku sekolah.

Setelah itu kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya (manfaatkan brosur di biro perjalanan atau internet) tentang tempat wisata yang Anda incar.

Jangan sampai kecele, ketika tiba di lokasi, eh ternyata sudah tutup karena pengelolanya bangkrut.

Berikutnya, rundingkan bersama anak-istri moda transportasi macam apa yang bakal dipilih. Faktor paling penting yang mesti dipertimbangkan adalah kenyamanan di perjalanan, apalagi jika mengikutsertakan bayi.

Kalau punya kendaraan sendiri (yang memadai untuk perjalanan jauh), tentu lebih sip.

Selain dapat beristirahat di perjalanan sesuka hati, membawa mobil pribadi juga memudahkan Anda wara-wiri di daerah tujuan wisata. Kita enggak perlu lagi cari-cari taksi atau angkot.

Jika tak punya kendaraan pribadi, tapi ingin terlihat bak "punya mobil sendiri" (dan kebetulan duit di kantung lumayan tebal), tak ada pilihan lain kecuali mendatangi rental roda empat.

Untuk itu pilih jenis kendaraan yang sesuai dengan jumlah anggota keluarga dan barang bawaan.

Kalaupun terpaksa naik kendaraan umum, jangan berkecil hati. Kenyamanan tetap bisa didapat. Intinya, sarana transportasi apa pun yang Anda pilih, usahakan booking tiketnya jauh-jauh hari.

Apalagi di musim liburan, calon penumpang biasanya membludak.

Ada cara gampang buat Anda yang emoh antre di stasiun kereta api atau loket bandara. Telepon saja biro perjalanan terdekat dan pesan tiket untuk perjalanan sebulan di depan.

(Baca juga: Alami Masalah Kesehatan Saat Mudik? Telepon ke Nomor Ini Bisa Jadi Solusinya)

Trik ini legal kok, dan harga tiketnya dihitung berdasarkan banderol resmi saat pemesanan. Jangan memesan terlalu dekat dengan jadwal keberangkatan.

Selain berisiko tak mendapat kursi, pun bakal kena kemplang kenaikan harga. Sesuai hukum pasar, banyaknya permintaan pasti akan membuat harga meroket.

"Misalnya, tiket pesawat Jakarta – Denpasar yang harga normalnya Rp 400.000,-, dapat melonjak menjadi Rp 900.000,-, lo," sebut seorang punggawa biro perjalanan.

Sekadar catatan, berdasarkan pengamatan si petugas, jika berangkat dari Jakarta, tiket bus dan KA yang paling cepat ludes biasanya meliputi daerah tujuan Yogayakarta, Solo, Surabaya, Malang, Bandung dan Cirebon.

Sedangkan tiket pesawat yang cepat habis meliputi daerah tujuan Denpasar, Surabaya, Makasar, Medan, dan Yogyakarta.

Jika urusan transportasi sudah direncanakan matang, giliran akomodasi dirundingkan. Jika boleh memilih, setiap orang pasti lebih suka tinggal di hotel ketimbang motel atau losmen.

Tetapi, kalau kualitas dan ongkos losmen atau motel di sekitar objek wisata tak kalah dari hotel, kenapa tidak dicoba?

Nah, untuk memutuskan pilih hotel, losmen, atau motel ini, banyak-banyaklah bertanya pada biro perjalanan Anda.

Biasanya, mereka tahu penginapan mana yang kelasnya sesuai dengan kondisi Anda dan keluarga.

Dalam brosur objek wisata, biasanya juga tercantum akomodasi di sekitarnya. Sebelum berangkat, pilih tiga atau empat penginapan yang kira-kira berkenan di hati.

Cari informasi dengan menelepon mereka satu per satu untuk menanyakan tarif dan fasilitas yang disediakan. Dari informasi itu Anda punya gambaran, suasana seperti apa yang bakal dihadapi.

Jika Anda menggunakan jasa angkutan umum, tanyakan apakah ada jemputan dari bandara, terminal bus atau stasiun menuju penginapan?

Tanyakan juga apakah mereka dapat membantu menyediakan mobil rental untuk keperluan wara-wiri di sekitar objek wisata. Setelah selesai menginterogasi petugas penginapan, bandingkan semua data yang didapat, lalu cepatlah membuat keputusan.

Ingat, sama seperti proses booking tiket KA dan pesawat udara, terlambat memesan hotel di musim liburan bisa berakibat kurang menyenangkan buat Anda dan keluarga.

(Baca juga: Ketika Para Pengasuh Anak Keluarga Kaya Raya Mengungkap Rahasia Majikan Mereka)

Maunya jadi wisatawan, malah terjebak jadi tunawisma (sementara).

Terakhir, sekali lagi, ambil keputusan secara demokratis, dengan melibatkan anak-anak. Yang mau liburan 'kan bukan hanya Anda, tapi juga istri dan si kecil.

Walhasil, kompak sebelum berangkat berimbas juga di perjalanan. Selamat berunding dan salam kompak selalu!  (Dari pelbagai sumber/Icul)

(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Mei 2007)