Find Us On Social Media :

#LovingNotLabelling, Ini Ilmu, Manfaat, serta Keseruan yang Didapat di Acara Coaching Clinic Hypnotalk

By Intisari Online, Sabtu, 3 November 2018 | 18:45 WIB

“Semakin sering itu disampaikan dan intonasinya juga keras, maka itu akan lebih berpengaruh pada anak dibandingkan yang lebih jarang dikatakan dan sambil lalu,” tambahnya.

Para ahli mengatakan, anak yang masih di bawah usia 12 tahun masih sangat mudah terpengaruh oleh labelling yang dilekatkan padanya.

Baca Juga : #LovingNotLabelling, Inilah Penyebab Orangtua Mencap Anak, Stop Labelling!

Untuk itu, Nakita.id mengangkat isu-isu yang kerap terjadi dalam lingkungan keluarga seperti halnya kecenderungan melabel anak di saat anak tidak dapat memenuhi keinginan orangtuanya, yang dapat menjadi doktrin bagi anak dalam mengenali dirinya sendiri.

Oleh karena itu, campaign #LovingNotLabelling diangkat untuk menyadarkan para orangtua akan bahayanya labelling pada anak. 

"Nakita.id peduli kepada apa yang terjadi tapi tidak disadari oleh para orangtua saat ini, khususnya para Moms, di mana saat orangtua merasa kesal, emosi akan apa yang dilakukan anak, maka orangtua biasanya akan mengeluarkan kalimat yang melabel anak tersebut tanpa disadari, misalkan ketika melihat tulisan anaknya jelek, orangtua akan bilang "kok tulisan kamu jelek banget sih?, nanti begini terus loh selamanya" atau misalkan anak tidak bisa mengerjakan PR, orangtua akan bilang "gini aja kok enggak bisa sih de?"

Baca Juga : #LovingNotLabelling, Terlanjur Melakukan Labelling Pada Anak? Ini yang Harus Dilakukan

Nah, mungkin pada saat itu dikatakan tidak terjadi apa-apa, tidak terjadi anak yang menangis, tapi tanpa disadari itu akan masuk ke dalam subconscious anak, akan tertanam kepada kepribadian si anak sehingga anak akan merasa bahwa tulisannya akan jelek terus selamanya atau dia akan merasa dia enggak bisa jadi apa-apa

Nakita.id ingin menyebarkan kampanye bahwa mencintai anak bisa dilakukan dengan salah satu bentuknya adalah tidak mengucapkan kalimat-kalimat yang memberikan label kepada anak tersebut," ungkap David Togatorop, Managing Editor Nakita.id, dalam acara Coaching Clinic Hypnotalk #LovingNotLabelling Nakita.id pada Sabtu 3 November 2018.

Tidak hanya itu, David juga menjelaskan, agar para Moms yang datang ke acara ini dapat membawa ilmu yang bisa mereka terapkan pada anak dengan tidak lagi melakukan labelling.

"Para Moms yang datang ke acara #LovingNotLabelling Hypnotalk ini datang dengan ekspektasi bahwa mereka bisa mengetahui apa yang menyebabkan mereka melabel anak dan pulang dengan solusinya bagaimana mereka tidak melakukan hal itu

Sepanjang acara para Moms yang berasal dari seluruh Jabodetabek antusias mengikuti sesi penjelasan perkembangan anak, jika bahkan ikut mempraktikkan bagaimana meredam emosi atau bahkan mencoba menyembuhkan istilahnya rebooting atau healing diri sendiri apa yang tertanam label pada Moms itu yang mereka rasakan sewaktu mereka kecil dan itu efektif bisa dilakukan dengan mudah sudah dipraktikkan dan cukup berhasil.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Bisakah Moms Melakukan Labelling Untuk Memotivasi Anak?

Lebih dari itu, David menambahkan, kampanye ini akan terus berjalan tidak hanya di tahun 2018 saja tetapi juga pada tahun 2019.

"Nakita.id peduli pada hal seperti ini, dan kampanye #LovingNotLabelling ini akan terus berjalan, harapan para Moms ikut memviralkan kampanye ini, karena itu bukan hanya berguna untuk diri Moms sendiri tetapi diharapkan Moms juga menyebarkannya kepada Moms yang lain

Dan Nakita.id akan full support kampanye ini baik di akhir tahun 2018 ini maupun sepanjang 2019, Nakita.id akan banyak berbicara melalui artikel-artikel #LovingNotLabelling, juga akan mengadakan berbagai acara untuk membuat Moms tidak melakukan labelling tersebut.

Campaign #LovingNotLabelling, memang sudah dimulai sejak tanggal 7 September 2018 kemarin Moms.

Baca Juga : [GloryStory] Hati–hati Berucap Pada Anak! #LovingNotLabelling

Puncak acara campaign #LovingNotLabelling berlangsung tepat pada hari ini, Sabtu 3 November 2018, pukul 09.00-12.00 WIB.

Nakita.id bekerja sama dengan Majalah Kreativitas Mombi mengadakan acara Sharing Session & Coaching Clinic yang bertempat di Ruang Merbabu dan Merapi, Gedung Kompas Gramedia Majalah Unit 1 Lantai 8, Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Topik yang diangkat adalah “Stop Labelling Pada Anak!” Kenali Metode Hypnotalk Untuk Kendalikan Emosi.

Pesertanya sebanyak 60 Moms dan 60 anak yang terdiri dari 7 komunitas serta peserta luar yang telah mendaftar.

Adapun yang menjadi pembicaranya adalah pakar yang ahli di bidang ini, yaitu; Erfianne S. Cicilia, S.Psi seorang Psikolog Anak dan Coach LeaderNunny Hersianna.

Acara ini terbagi dalam 2 sesi, sesi orangtua dan anak-anak.

Dalam sesi orangtua, acara ini dipandu oleh Kenia Gusnaeni sebagai moderator, dengan rangkaian acara mulai dari sharing session yang dibawakan oleh Psikolog Anak Erfianne S. Cicilia, S.Psi sebagai pembicara, coaching clinic yang dipandu oleh hipnoterapis Nunny Hersianna, sebagai Coach Leader  Hypnosis, lalu card writing dan certificate ceremony.

Baca Juga : #LovingNotLabelling: Nia Ramadhani Ungkap Pola Asuh Pada 3 Anaknya

Sedangkan pada sesi anak-anak, dipandu oleh seorang pendongeng, Amelia Sofyan atau kerap disapa Kak Mia, yang terdiri dari berbagai aktivitas seperti storytelling, kolase, dongeng video, hingga menari dan menyanyi.

Tampak terlihat, ekspresi anak-anak begitu senang dan ceria dengan kegiatan yang dilakukan.

Sementara itu, menurut Psikolog Anak Erfianne S. Cicilia, S. Psi, labelling sendiri merupakan suatu tindakan memberikan label atau ciri atas perilaku anak.

Misalnya saja ketika Moms mengatakan bahwa Si Kecil petakilan atau tidak bisa diam, atau lambat saat tengah bersiap ke sekolah.

Perilaku ini tentu memiliki dampak besar terhadap anak dari mulai efek jangka pendek hingga jangka panjang.

Lalu mungkin ada Moms yang penasaran, apakah tindakan ini bisa dilakukan untuk memotivasi anak?