Find Us On Social Media :

Sekali Kita Sumbangkan Darah, Tiga Nyawa dapat Kita Selamatkan. Yuk, Donor Darah!

By Ade Sulaeman, Rabu, 14 Juni 2017 | 17:45 WIB

Donor darah

Intisari-online.com—Hari ini, 14 Juni 2017 merupakan Hari Donor Darah Sedunia (World Blood Donor Day). Seruan untuk menyumbangkan darah untuk sesama banyak diserukan melalui media sosial oleh masyarakat dunia hari ini.

Bertepatan dengan Hari Donor Darah Sedunia ini, Freedom Faithnet Global (FFG) secara serentak di seluruh Indonesia dan dunia menggelar kegiatan donor darah.

FFG merupakan salah satu komunitas sosial yang salah satu konsentrasinya melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan yang menyentuh kehidupan manusia sehingga dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat. Anggotanya kini tersebar di 70 negara dan lima benua di dunia.

(Baca juga: Ingat! Donor Darah Tak Bikin Darah Berkurang, Justru Beragam Manfaat Kesehatan Siap Menyambut)

Di Indonesia hari ini, FFG menggelar donor darah di 130 titik di 105 kota. Sedangkan di seluruh dunia, kegiatan donor darah berlangsung di 250 titik tersebar di berbagai negara.

“Katakanlah setiap titik menyumbangkan 25 kantong darah, ditotalkan hari ini kita bisa mendapat lebih dari 2.000 liter darah. Bayangkan berapa ribu nyawa yang bisa kita selamatkan.” Kata Onggy Hianata, pendiri FFG Indonesia pada FFG Love Movement, di APL Tower, Jakarta Barat (14/6).

Kegiatan donor darah yang sejalan dengan kampanye Palang Merah Indonesia (PMI) yaitu “Sumbangan Darahmu Selamatkan Tiga Nyawa”  ini diharapkan dapat membuka mata lebih banyak orang untuk menyumbangkan darahnya bagi sesama.

Sebab faktanya, seperti yang dikatakan oleh Kepala Unit Transfusi Darah PMI DKI Jakarta, dr. Salimar Salim, kesadaran masyarakat Indonesia belum begitu tinggi.

(Baca juga: Ingin Mengatasi Penyumbatan Pembuluh Darah? Donor Darah Solusinya)

Di DKI Jakarta misalnya, masih 2% dari jumlah penduduk yang rutin melakukan donor darah.

Namun jika ditilik dari seluruh Indonesia, penduduk yang menyumbangkan darahnya masih di bawah 2%.

Kurangnya kontribusi ini, menurut Onggy, disebabkan oleh masih banyak orang yang belum mengetahui manfaat kesehatan dari donor darah. Selain itu, tidak adanya pengalaman dan kepentingan, membuat orang masih asing dengan kebutuhan akan darah.