Find Us On Social Media :

Peristiwa-peristiwa Kebetulan yang Aneh, Salah Satunya Kaki Palsu yang Kembali ke Pemiliknya

By K. Tatik Wardayati, Rabu, 31 Oktober 2018 | 20:00 WIB

Intisari-Online.com – Seorang pilot Angkatan Udara Amerika sedang melakukan penerbangan untuk menjajal meriam sebuah pesawat terbang tempur.

Kapal terbang meluncur dengan kecepatan 1.300 km per jam dan di atas Long Island menukik dengan tajamnya dari ketinggian lebih kurang 4000 m sambil memuntahkan peluru-peluru dengan tembakan 4 sekon. Lalu menunjam secara lebih tajam lagi dan memberondongkan tembakan satu sekon.

Tiba-tiba kaca penahan angin kapal terbang itu hancur, padahal kaca itu anti-peluru. Pilot mengira akibat ketabrak burung. Sesaat kemudian mesin mati karena benturan benda lain hingga akhirnya kapal terbang itu  jatuh. Sementara hidung pesawat masih terkena pula oleh benda ketiga.

Untung si penerbang masih berhasil menyelamatkan hidupnya sekalipun kakinya patah dan punggungnya Iuka-luka. Apa benda-benda yang menjebabkan jatuhnya pesawat tempur itu?

Baca Juga : Dijebloskan ke Rumah Sakit Jiwa pada Perang Dunia II, Andras Toma 'Tak Pernah Bicara' Selama 55 Tahun

Pecahan-pecahan peluru meriam yang ditembakkannya sendiri! Mujur sekali bahwa ketiga pecahan-pecahan peluru yang mengenai pesawat itu tidak mengandung mesiu. Seandainya demikian, pastilah kapal terbang itu akan terbakar dan pilotnya pasti mati.

Peristiwa itu adalah salah satu kejadian “kebet«lan" yang paling menakjubkan dalam sejarah penerbangan.

Memang dalam kehidupan   bisa terjadi hal-hal kebetulan yang aneh sekali. Pemain sandiwara Charles Goghlan sebelum meninggal pada pergantian abad ini, mempunyai satu permintaan saja. Ialah agar jenazahnya dibawa pulang ke Kanada dan dikubur dekat tempat dimana ia hidup semasa kanak-kanak..

Tetapi ia meninggal mendadak pada tahun 1899 ketika sedang main di Galveston, Texas, 2000 km dari rumahnya. Terlalu mahal untuk mengangkut peti mati dengan perahu kerumahnya di pulau Prince Edward sebelah timur pantai Kanada. Maka Charles Coghlan terpaksa dikubur ditempat ia meninggal.

Baca Juga : Pakistan Beli Pesawat Mematikan China untuk Saingi S-400 Rusia yang Dibeli India, Perang Dunia III di Depan Mata?

Namun almarhum toh pulang juga kerumah setahun kemudian. Galveston dilanda angin taufan hebat. Kuburan dimana Coghlan dikebumikan, diobrak-abrik oleh air bah, hingga peti-peti jenazah tergali dari tanah dan terbawa air keteluk Mexico, termasuk peti Coghlan.

Sebulan kemudian peti pemain sandiwara ini terdampar di Prince Edward Island, tepat dipantai dimana ia bermain-main semasa kanak-kanak. Peti dikubur lagi di pemakaman setempat. Permintaan almarhum terpenuhi juga!

Tahun 1944 Kapten William Clendeniel tertimpa kemalangan. Kapalnya karam terserang angin ribut tak jauh dari pantai Newfoundland. Clendeniel yang berada di  “jembatan" komandan, tertindih  balok yang jatuh dari tiang. Kakinya terjepit hingga ia tak dapat bergerak.