Find Us On Social Media :

Whitey Bulger: Mafia Paling Ditakuti Sekaligus Informan FBI yang Mati Tragis di Balik Jeruji Besi

By Tatik Ariyani, Rabu, 31 Oktober 2018 | 15:30 WIB

 

Intisari-Online.com - James 'Whithey' Bulger adalah seorang yang menjalani kehidupan ganda, sebagai salah satu mafia paling terkenal sekaligus sebagai informan rahasia FBI.

Pada Selasa (31/10) pagi, dia terbunuh setelah dipindahkan ke penjara federal di West Virginia.

Saat ini, FBI sedang menyelidiki kematiannya, yang terjadi sehari setelah dia dipindahkan ke penjara West Virginia.

Bulger (89), ditemukan tubuhnya sudah tidak bisa merespon pada pukul 08.20.

Baca Juga : Ibu Eko Patrio Meninggal Karena Serangan Jantung, Golongan Darah Ini yang Paling Rentan Terkena Sakit Jantung

Dia dinyatakan meninggal oleh pemeriksa medis Preston Country setelah gagal menyelamatkan nyawanya.

Kata biro penjara, tidak ada staf atau tahanan lain yang terluka.

Sebelumnya, Bulger pernah ditempatkan di penjara Oklahoma dan Tucson, Arizona.

Dia dijatuhi hukuman seumur hidup, kemudian berubah menjadi hukuman mati.

Baca Juga : Panglima TNI: Koordinat Pesawat Jatuh Mulai Ada Titik Terang

Bulger divonis pada Agustus 2013 dari 11 pembunuhan yang dilakukannya sejak 1973 hingga 1985.

Tuduhan lain yang diterimanya adalah pemerasan.

Dia dijatuhi hukuman dua masa hidup berturut-turut ditambah lima tahun.

Seorang juri federal menghukum Bulger atas 31 tuduhan, termasuk pemerasan, pencucian uang, pengedaran obat bius, dan kepemilikan senjata.

Baca Juga : Dituduh Membunuh Majikannya, TKW Tuti Tursilawati Dihukum Pancung oleh Arab Saudi Tanpa Kabar ke Indonesia

Penjara adalah sesuatu yang paling dihindari oleh Bulger.

Bulger adalah pembunuh para saksi potensial, berada di balik ahli hukum yang korup dan hidup sebagai buronan selama 16 tahun.

Namun, pelarian Bulger berakhir setelah mantan ratu kecantikan Islandia membuatnya tertangkap pada Juni 2011 di Santa Monica, California.

Bulger dan geng Winter Hill yang menaunginya telah beroperasi selama lebih dari dua dasawarsa di lingkungan Boston Selatan yang didominasi warga Irlandia.

Baca Juga : Warga China 'Mengamuk' di Batam Karena Dituntut Hukuman Mati, Apa Penyebabnya?

Di sana, dia terlibat dengan lintah darat, judi, pemerasan, perdagangan narkoba, dan pembunuhan.

Mereka dengan pesetujuan diam-diam dari agen FBI, sehingga Bulger akan memberikan informasi tentang gangster lainnya.

Bulger ditakuti karena temperamennya yang sedikit dan kebrutalannya.

Jaksa mengatakan Bulger mencekik dua wanita dengan tangannya sendiri dan dia menyiksa pria selama berjam-jam sebelum menembak kepalanya dengan senapan mesin.

Baca Juga : Kate Middleton Nyaman Pakai Sepatu 'High Heels' Seharian dan Saat Menggendong Anak, Rupanya Ini Trik Rahasianya

Kevin Weeks, mantan letnan Bulger yang akhirnya bersaksi melawan Bulger mengatakan bahwa mereka dulu mengambil yang mereka inginkan secara brutal.

Dia juga mengatakan bahwa geng mereka menghasilkan banyak uang melalui pemerasan, menyediakan pinjaman uang, dan perlindungan.

Jika seseorang berkhianat, mereka akan membunuhnya. Mereka bukanlah orang baik.

Bulger lahir 3 September 1929 dan dibesarkan di Boston Selatan.

Baca Juga : Terlilit Utang, Bule ini 'Kabur' dari Amerika ke Desa Terpencil di India

Ketika remaja, dia bergabung dengan geng yang dikenal sebagai The Shamrocks.

Geng itu kemudian tercatat ditangkap karena penyerangan dan perampokan bersenjata dan berakhir di sebuah reformator remaja.

Bulger dipenjara dari tahun 1956 hingga 1965 karena merampok bank-bank.

Setelah dibebaskan, dia terjerumus bersama orang Irlandia Selatan.

Dia bekerja sebagai bandar dan rentenir.

Dia juga selamat dari perang antar dua geng Irlandia dan menjadi tokoh terkemuka di dunia bawah tanah Boston pada awal tahun 1970-an.

Tom Foley, yang bekerja pada kasus Bulger untuk Kepolisian Negara Bagian Massachucetts mengatakan bahwa Bulger adalah pembunuh psikopat.

Dia menyukai kehidupan seperti itu.

Dia adalah salah satu orang yang paling keras dan kejam di daerah Boston.

Ketika Bulger melarikan diri, dia pertama kali membawa Teresa Stanley, pacarnya yang selama 30 tahun.

Namun, setelah beberapa minggu, Stanley ingin pulang dan Bulger mengantarnya di daerah Boston.

Bulger menghabiskan tahun-tahun terakhir kebebasannya di kompleks apartmenen Putri Eugenia di Santa Monica.

Baca Juga : Menurut Ahli, 3 Hal ini Bisa Selamatkan Nyawa Saat Kecelakaan Pesawat