Namun rujukan X sebagai ciuman itu muncul pula pada pertengahan Abad ke-19, seperti dalam majalah Aunt Judy (edisi XI yang diperkirakan terbit antara 1866 dan 1885), ketika salah seorang mencatat, “Semua salib ini berarti ciuman, Jemima berkata kepadaku.”
Misteri simbol X yang belum jelas itu sama dengan simbol O sebagai simbol pelukan. Ada yang menyatakan O (lingkaran) digunakan sebagai tanda tangan sebuah dokumen. Banyak ahli etimologi percaya O ini ada kaitannya dengan penanda sebuah dokumen di kalangan kaum Yahudi.
“O” bermakna pelukan memperoleh pengertian ketika orang melihatnya sebagai sebuah simbol dua tangan yang menyatu.
Tapi mengapa kemudian XOXO menjadi simbil “pelukan dan ciuman”? Bukan “ciuman dan pelukan”?
Ada sebuah teori yang menyangkal teori-teori di atas. X sebagai “pelukan” karena itu seperti lambang orang yang merangkul, sementara O mengacu ke mulut yang dipakai dalam berciuman.
Terlepas dari sejarah yang masih misteri itu, ada beberapa fakta menarik soal XOXO ini.
- Ketikan XOXO di Google dan salah satu hasilnya adalah nama sebuah perusahaan pakaian. Juga tagar populer di media sosial seperti Twitter.
- Di antara pengguna Twitter, pengguna wanita lebih sering menggunakan XO (11 persen) dibandingkan pria (2,5 persen).
- Komite internasional yang mengurusi singkatan dan akronim merilis tanda internasional yang disetujui secara internasional. Salah satunya yang berkaitan dengan X dan O, yakni ooo = pelukan; xxx = ciuman; OOO = pelukan erat/hangat; XXX = ciuman hangat; oo = pelukan untuk semua orang kecuali kamu; OO! = pelukan erat dan bergairah.