Melihat Ulang Kronologi dan Penyebab Jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610

Adrie Saputra

Penulis

Menurut laporan terbaru, penumpang pesawat Lion Air JT 610 dinyatakan tidak ada yang selamat, meski belum sepenuhnya korban ditemukan.

Intisari-online.com - Pesawat Lion Air JT 610 dinyatakan jatuh pada Senin (29/10/2018).

Pesawat yang mengangkut setidaknya 178 penumpang ini dilaporkan hilang kontak sesaat setelah lepas landas.

Menurut laporan, hilangnya kontak dengan pesawat Lion Air JT 610 trejadi pada pukul 6.33.

Menurut Flightradar24 pesawat tersebut dilaporkan berada sembilan mil dari pantai utara pulau Jawa di mana pesawat tersebut dinyatakan jatuh.

Baca Juga : Lion Air JT 610 Jatuh: Conchita Caroline Ceritakan Kondisi Pesawat Malam Sebelumnya, Deru Mesin Aneh dan Lantai Panas

Menurut Flightradar24 sekitar dua menit setelah penerbangan ada sedikit masalah yang menimpa pesawat tersebut.

Pada suatu titik pesawat Boeing 737 Max 8 tersebut turun ke 1.500 kaki, berbelok ke arah kiri dan naik ke 5.000 kaki.

Pesawat ini mendapatkan kecepatan rata-rata terakhirnya mencapai 345 knot atau 397 mph sebeluh datanya dinyatakan hilang.

Pada titik ini pesawat berada di ketinggian sekitar 3,650 ft.

Baca Juga : Kisah 2 Pilot Bernama Sama yang Selamat dari Kecelakaan Pesawat yang Sama Pula

Menurut laporan terbaru, penumpang pesawat Lion Air JT 610 dinyatakan tidak ada yang selamat, meski belum sepenuhnya korban ditemukan.

Sejumlah hal, ganjil juga sempat menyelimuti penyebab terjadinya kecelakaan yang menimpa Boeing 737 Max 8 ini.

Pada saat pesawat lepas landas, cuaca dinyatakan cerah dan tidak menunjukkan sinyal marabahaya yang diterima dari pemancar darurat pesawat.

Namun, satu-satunya petunjuk sejauh ini adalah terkait dengan kecelakaan teknis pada malam sebelumnya.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Awak sebelumnya melaporkan adanya kesalahan teknis yang kemudian diperbaiki malam sebelum kecelakaan.

Maskapai penerbangan Lion Air meyakinkan mereka bahwa masalah telah diselesaikan, dan oleh karena itu dianggap layak dan siap terbang.

Sebuah pernyataan resmi dari Badan SAR Indonesia mengatakan, "Penyebab jatuhnya pesawat Lion Air Boeing 737 di rute Jakarta-Pangkal Pinang masih menjadi pertanyaan besar."

"Beacon Transmitter Lokal Darurat di pesawat tidak memancarkan sinyal marabahaya."

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

"Ini, jatuhnya pesawat itu tidak dipantau oleh Terminal Pengguna Lokal Orbital Bumi Menengah di kantor pusat Basarnas."

"Suar pesawat telah terdaftar dan dinyatakan baik hingga Agustus 2019. Lokasi kecelakaan berada di sekitar koordinat 05.46.15 S - 107.07.16 E. 34 mil laut dari kantor SAR Jakarta." Menurut pernyataan Basarnas.

Boeing 737 Max 8 telah diserahkan hanya dua bulan yang lalu, dan hanya memiliki 800 jam waktu terbang.

Ini adalah kecelakaan fatal kedua dalam sejarah Lion Air, dan insiden pertama yang melibatkan Boeing 737 Max 8.

Penyebab insiden itu belum sepenuhnya terungkap sampai penyelidikan usai, dan kotak hitam ditemukan.

Artikel Terkait