Find Us On Social Media :

Lion Air JT610 Jatuh: Kotak Hitam, Komponen Inti untuk Menguak Kecelakaan Pesawat yang Sebenarnya Berwarna Oranye

By Intisari Online, Senin, 29 Oktober 2018 | 15:30 WIB

Karena fungsinya yang sangat penting, kotak hitam memang harus dilindungi secara maksimal.

Baca Juga : Kegiatan Zero Waste di Ancol sebagai Wujud Kepedulian Allianz terhadap Atlet Para Games

Untuk itu, lapisan pelindungnya (CSMU) pun harus melewati beberapa tes yang ekstrem. Tes tersebut adalah tes tubrukan, kebakaran atau tekanan.

Dalam sebuah tes kekuatan yang dilakukan L-3 Communications Aviations Recorder, perusahaan produsen kotak hitam, CSMU mampu bertahan dari tekanan sampai sebesar 3.400 G (gravitasi).

Artinya, CSMU mampu bertahan dalam suhu panas 1.100 derajat Celcius selama satu jam.

CSMU juga mampu bertahan dalam tekanan air garam (laut) selama 30 hari dan setidaknya mampu bertahan selama 24 jam di dalam tekanan laut dalam.

CSMU bahkan  mampu melindungi diri  dari cairan-cairan kimia mulai dari bahan bakar jet, minyak pelumas atau cairan kimia pemadam api.

Pada dasarnya, kotak hitam ini diciptakan untuk bertahan hidup. Dalam kondisi kecelakaan yang paling terburuk.

Cara kerja CVR sebenarnya sangat sederhana. Ia mampu merekam karena terhubung dengan mikrofon yang dipasang di dalam kokpit.

Setidaknya ada 3-4 mikrofon yang dipasang. Yaitu di headset pilot, headset co-pilot dan di dalam kokpit. Jika ada awak ketiga di dalam kokpit, headsetnya juga harus dipasangi mikrofon.

Cara kerja FDR juga hampir sama sederhananya. Yaitu dipasangnya kabel-kabel sensor di berbagai tempat di dalam pesawat.

Kabel-kabel sensor itulah yang nantinya mengirim data untuk mengisi parameter-parameter yang ada di dalam FDR.