Find Us On Social Media :

Lion Air JT610 Jatuh: Kotak Hitam, Komponen Inti untuk Menguak Kecelakaan Pesawat yang Sebenarnya Berwarna Oranye

By Intisari Online, Senin, 29 Oktober 2018 | 15:30 WIB

Intisari-Online.com - Dunia transportasi di Indonesia kembali berduka.

Kali ini, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-160 jatuh di Laut Jawa, persisnya di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10) pagi.

Setidaknya pesawat ini mengangkut 188 penumpang, termasuk dua pilot dan 5 awak kabin.

KNKT sendiri berharap kotak hitam (blackbox) segera ditemukan untuk menguak musabab jatuhnya Lion Air JT610.

Kita tahu, kotak hitam selalu menjadi pembicaraan utama dan komponen paling penting pesawat terbang yang paling dicari ketika terjadi kecelakaan.

Baca Juga : Lion Air JT 610 Jatuh Menambah Daftar 9 Kecelakaan Pesawat di Indonesia Selama Dua Tahun Terakhir, Ini Datanya

Dari sejarahnya kotak hitam  diciptakan pertama kali oleh Dr David Warren dari Australia tahun 1956.

Pada mulanya alat ini diberi nama ARL Flight Memory Unit.

Warren menciptakannya karena merasa prihatin terhadap kasus kecelakaan pesawat De Havilland Comet DH-106 yang bertahun-tahun terbengkalai karena ketiadaan  saksi.

Warren memulainya dengan membuat piranti perekam percakapan di kokpit antara pilot, kopilot dan orang-orang di dalam kokpit.

 Alat ini dibuat karena logikanya merekalah yang akan menjadi saksi utama atau orang yang paling dianggap paling tahu tentang kecelakaan.

Walaupun penting, awalnya ciptaan Warren tidak banyak dilirik maskapai penerbangan.

Perhatian baru diberikan pada 1958, setelah Sekretaris UK Air Registration Board, Sir Robert Hardingham, menganjurkan maskapai-maskapai di Inggris melengkapi maskapainya dengan perangkat ini.