Find Us On Social Media :

Kisah Pria yang 'Membelah' Gunung Selama 22 Tahun, Alasan di Baliknya Sungguh Menyayat Hati

By Afif Khoirul M, Senin, 29 Oktober 2018 | 13:15 WIB

 

Intisari-online.com - Ketika seorang pria memiliki tekat kuat, ia bisa membelah gunung dan laut, seperti itulah pepatah mengatakan.

Mungkin itulah tekad yang dilakukan oleh seorang pria  bernama Dashrath Manjhi asal desa kecil Gahlaur India ini.

Pria ini dijuluki sebagai 'The Mountain Man' karena tindakannya membelah gunung selama bertahun-tahun.

Kisahnya bermula dari kehidupannya di kampung tersebut, dikatakan Gahlaur adalah kampung terpencil yang tertutup pegunungan.

Baca Juga : Lion Air JT-610 Hilang Kontak, Kesaksian Masyarakat Ungkap Posisi Terakhir Pesawat di Kepulauan Seribu

Untuk mencapai kota sebenarnya hanya berjarak 1 Km saja dari desa, namun karena adanya gunung besar membuat jaraknya menjadi 70 km.

Hal itulah yang juga menyebabkan, orang kampung atau anak-anak kesulitan untuk pergi ke kota.

Di mana mereka harus mnegintar gunung sepanjang 70 km di sekitar gunung, atau mereka melewati sepanjang jalan sempit dan berbahaya.

Gunung tersebut memiliki tinggi 300 kaki atau sekitar 90 meter, di kawasan itulah Manjhi tinggal bersama istrinya, Falghuni Devi.

Baca Juga : 4 Kali Selamat Dari Hukuman Mati, Pria Ini Menuntut Keadilan Setelah Divonis Bersalah Selama 23 Tahun

Kisah pernikahan mereka juga cukup pelik, ayah Devi menolah menerima Manjhi karena menggangapnya berasal dari kelas rendah dan tidak memiliki pekerjaan.

Mereka akhirnya melakukan kawin lari dan menetap di kampung Gahlaur, hingga suatu ketika Devi dikatakan mengandung.

Suatu ketika, saat Devi tengah hamil tua, ia ingin mengirim makanan pada suaminya ke ladang.

Akibatnya ia harus mendaki gunung tersebut, namun sayangnya ia tergelincir dan jatuh dari gunung.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Penduduk yang mengetahui hal itu lalu memberi tahu Manjhi tentang istrinya, dengan cepat ia berlari karena panik, lalu membawa istrinya ke tempat medis terdekat.

Karena tidak mungkin bagi Manjhi untuk memanjat gunung, ia berjalan mengintari gunung sejauh 70 km hingga mencapai kota.

Setibanya di kota para dokter berhasil menyelamatkan bayi perempuan dalam rahim Devi, namun sayang Devi kehilangan banyak darah dan membuatnya meninggal.

Akibat meninggalnya Devi, Manjhi yang hancur hatinya mengutuk gunung tersebut dan bersumpah untuh meruntuhkannya.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Setelah kematian Devi, Manjhi mulai menghancurkan bebatuan sedikit demi sedikit, dengan palu, pahat, dan linggis dan mengukir jalan sepanjang 300 kaki seorang diri.

Ia menjual kambing-kambingnya untuk membeli alat-alat tersebut, dan karena usahanya ini orang-orang mulai menganggapnya gila.

Dia bekerja tanpa lelah, di pagi hari ia bekerja di sawah dan pada malam hari ia memecah bebatuan di gunung.

Hal itu dilakukan Manjhi hanya karena, tak ingin ada orang lain yang mengalami nasib sama seperti dirinya dan istrinya.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Setelah 22 tahun bekerja memecah bebatuan dan membelah gunung, Manjhi akhirnya mampu membuat jalan untuk melalui gunung tersebut.

Ia mulai membangunnya pada tahun 1960 dan selesai membangunnya pada 1982, akibat usahanya ini penduduk desa bisa ke kota hanya dengan jarak 1 km.

Karena dedikasinya ini, orang-orang desa mulai menghormatinya, dan jalan tersebut diberi nama Dasrath Manjhi Road.

Keponakannya, Dahu Manjhi mengatakan bahwa "Orang-orang mengatakan kepada Manjhi bahwa dia tidak akan bisa melakukannya, bahwa dia adalah orang miskin yang hanya perlu mendapatkan dan makan."

Baca Juga : Hikikomori, saat Jutaan Penduduk Jepang Mengunci Diri di Kamar Berhari-hari untuk Berinternet dan Membaca Manga

Sekarang sudah lebih dari tiga dekade sejak 'Mountain Man' menyelesaikan jalan. 

Pada 2007, Manjhi meninggal karena kanker pada usia 73 tahun, Menteri kepala negara bagian Bihar memberinya pemakaman kenegaraan padanya.

Namun, ia tidak menerima 'Bharat Ratna', kehormatan sipil tertinggi bangsa yang mengakui 'layanan luar biasa' di masyarakat. 

Banyak orang mengatakan dia seharusnya pantas mendapatkan penghargaan itu.