Kerajaan Perempuan Suku Mosuo yang Tak Mengenal Konsep Menikah, di Sini Laki-laki 'Tak Ada Harganya'

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Suku Mosuo di China memiliki sistem sosial yang sangat unik. Wanitanya bebas memilih dan bergonta-ganti pasangan sesuai keinginan.

Intisari-Online.com- Kebudayaan di sini mungkin akan terdengar asing di telinga Anda, di mana masyarakatnya tak kenal konsep menikah.

Ada sebuah 'kerajaan wanita' yang menjadi surga di mana wanita bebas memerintah.

Di sini juga tidak ada konsep pernikahan, bahkan konsep keluarga inti dan ayah juga tidak dikenal.

Tempat dengan penghuni unik ini terletak di tepi Danau Lugu, China barat daya.

Baca Juga : Sebuah Harta Karun 'Palu Thor' Milik Bangsa Viking Ditemukan, Digunakan untuk Apa?

Mereka adalah suku Mosuo yang terdiri atas beberapa kelompok etnis yang tinggal di sepanjang tepi danau itu.

Tetapi karena jumlah mereka yang relatif besar, Danau Lugu akhirnya dianggap sebagai rumah bagi suku Mosuo ini.

Menganut sistem matriarkal, para perempuan Mosuo berhak untuk mengepalai rumah tangga dan membuat semua keputusan bisnis.

Properti diwariskan melalui garis perempuan.

Baca Juga : Jadilah Sosok yang Pengertian, Ini 9 Bahasa Tubuh dan Tanda-Tanda Wanita yang Jatuh Cinta pada Anda

Ibu memiliki hak 100 persen atas anak-anak yang lahir dari rahimnya.

Ya, anak-anak yang dibesarkan oleh ibu, nenek, bibi dan paman mereka.

Tidak mengenal konsep pernikahan, suku Mosuo dikenal dengan konsep yang paling sulit dipahami, yakni Axia atau "pernikahan berjalan."

Dalam "pernikahan berjalan," pasangan tidak hidup bersama sebagai wanita dan suami.

Baca Juga : Ketombe Ini Berusia 125 Juta Tahun, Coba Tebak Dari Mana Asalnya?

Sebaliknya, seorang pria akan mengunjungi kamar kekasihnya di malam hari, dan kembali ke rumah ibunya sebelum matahari terbit.

Wanita bebas memilih dan bergonta-ganti pasangan sesuai keinginannya.

Axia bisa berlangsung pada satu malam atau bahkan lebih.

Ketika seorang wanita tidur dengan pria, si pria akan menggantung topi di pegangan pintu kamar.

Baca Juga : 5 Kisah Unik di Balik Sumpah Pemuda, dari Naskah yang Ditulis Ulang Hingga Misteri Cinta WR Supratman

Hal ini merupakan tanda bagi pria lain untuk tidak masuk.

Pria tidak memiliki tanggung jawab sebagai ayah dan adalah hal yang lumrah bagi wanita untuk tidak tahu siapa ayah dari anak-anak mereka.

Dengan tidak adanya konsep pernikahan yang dijadikan tujuan, satu-satunya alasan pria dan wanita untuk berhubungan adalah cinta atau kenikmatan.

Baca Juga : Suku di Indonesia Ini Pernah Miliki Tradisi Penggal Kepala Manusia untuk Mas Kawin

Ya, 'Kerajaan Wanita' Cina ini benar-benar utopia yang tak tersentuh.

Namun di negara yang cepat berubah, tetap saja generasi mudanya membuat transisi dengan memiliki pemikiran yang berbeda dengan orang tuanya.

Beberapa di antara memilih untuk menikah dengan suku lain.

Baca Juga : Enak dan Digemari Orang Indonesia, Keluarga Kerajaan Inggris Malah Dilarang Memakannya

Artikel Terkait