Advertorial
Intisari-online.com - Meskipun kisah mengenai Anatoly Moskvin, si kolektor 29 mayat dan telah menjarah 750 kuburan telah lama.
Laporan terbaru dari pihak kepolisian terus muncul, hal ini tak lain karena beberapa waktu lalu ia dibebaskan dari psikiatri pasca penangkapan Moskvin.
Melansir Daily Mirror pada Jum'at (5/10), petugas medis meyakini bahwa Moskvin tak lagi dianggap berbahaya.
Sebelumnya Moskvin telah ditangkap sekitar 6 tahun lalu, ia dianggap sebagai tersangka utama perusakan makam di kota Nizhy Novgorod, Rusia Barat.
Baca Juga : Rudy Wowor Meninggal Dunia: Risiko Kanker Prostat Bisa Turun Jika Sering Berhubungan Intim
Lalu, ketika polisi memasuki apartemennya ia mereka dikejutkan dengan penemuan 29 boneka mumi yang tak lain adalah mayat manusia koleksi Moskvin.
Pasca ditangkap, ia mengakui 44 tuduhan penggalian kuburan dan mengalahgunakan gadis-gadis ini untuk kepentingannya.
Meski telah mengakui penjarahan tersebut, menurut data-data setidaknya 750 kuburan telah dijarah Moskvin demi mendapatkan mayat anak-anak gadis.
Menurutnya, hal yang dilakukan Moskvin adalah sebuah upaya ilmu pengetahuan untuk menyadarkan mereka kembali.
Namun, setelah ditangkap Mosvin tidak dapat diadili secara langsung karena ia dianggap tidak sehat secara mental, sebagai gantinya ia dikirim ke psikiatri.
Kini kabar terbarunya ia disebut akan segera diadili pada persidangan selanjutnya yang dijadwalkan pada 24 Oktober mendatang.
Sebelum diadili beberapa wawancara ekslusif tentang pendapat Moskvin dirilis oleh Mirror, dalam pernyataannya ia disebut sebagaijenius', dan penulis makalah ilmiah, yang memberikan berbagai penjelasan atas perilaku mengerikannya.
"Saya sedang menunggu sains untuk menemukan jalan bagi gadis-gadis ini untuk hidup kembali," kata Moskvin para interogatornya.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
"Saya ingin menjadi ahli dalam membuat mumi" penjelasannya
"Aku ingin berkomunikasi dengan gadis-gadis ini." tambahnya lagi
"Aku berbaring di kuburan dan mencoba menghubunginya. Aku mendengarkan apa yang dikatakannya. Seringkali mereka memintaku untuk mengajak mereka jalan-jalan." katanya.
Polisi juga mengatakan bahwa tindakannya tidak termotivasi oleh hasrat seksual dengan anak-anak ini.
"Dia membenci seks dan menganggap hal itu menjijikkan," kata seorang petugas.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur