Penulis
Intisari-Online.com - Bagi para penggemar balap motor MotoGP tentu sudah tidak asing dengan penampilan para umbrella girl atau gadis payung yang menemani pembalap di awal pertandingan.
Biasanya setiap pembalap didampingi oleh seorang perempuan cantik dengan pakaian yang sedikit minim dan membawa payung untuk melindungi pembalap dari terik matahari.
Para gadis payung ini juga terkenal berparas cantik serta bertubuh tinggi laiknya model.
Rupanya memang saat ini, bisnis penyedia jasa umbrella girl banyak mengontrak para model mulai dari model pemula hingga yang sudah profesional.
Baca Juga : Nikita Mirzani Mengaku Sering Mual Saat Hamil Muda: Ini 5 Ramuan Makanan yang Bisa Mengatasinya
Pantas saja para umbrella girl sering berpenampilan bak model fashion ternama.
Namun dulu sebelum penyedia jasa umbrella girl mulai ramai, tak sembarang wanita bisa menjadi pendamping serta pemegang payung bagi para pembalap loh!
Umbrella girl sudah ada sejak sebelum tahun 1960-an. Pada zaman dahulu, ada aturan ketat untuk menjadi seorang umbrella girl.
Salah satunya, wanita itu sudah harus berstatus sebagai istri pembalap atau minimal sangat dekat dan sudah menjadi pasangan dari pembalap.
Itu sebabnya banyak wanita yang bangga kalau sudah menjadi umbrella girl, sebab menunjukkan status resminya sebagai istri dari pembalap.
Pada masa itu, belum ada perusahaan yang menyediakan jasa umbrella girls seperti saat ini.
Salah satu umbrella girls pertama yang tidak berstatus istri atau pasangan pembalap adalah Rosa Ogawa yang menjadi gadis payung bagi beberapa pembalap di era 1960-an.
Baru pada tahun 1983, ada usulan untuk menyediakan jasa umbrella girls bagi setiap pembalap.
Baca Juga : Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Anda Selama 24 Jam Setelah Menenggak Minuman Energi
Muncullah agensi alias jasa penyedia layanan gadis payung yang memberikan syarat bagi para pendaftarnya.
Wanita yang tertarik menjadi umbrella girls harus memiliki dasar sebagai model, bertubuh ideal, dan bersedia berdiri lama di bawah terik matahari.
Honor bagi para gadis payung ini juga dinilai cukup besar sehingga banyak model wanita yang tertarik pindah haluan menjadi umbrella girl.
Tradisi gadis payung yang diperankan oleh istri pembalap pernah diulang pada event MotoGP Thailand pada Minggu (7/10/2018).
Saat itu, seorang umbrella girl berhijab berdiri memegang payung di samping pembalap Hafizh Syahrin.
Wanita berhijab itu ternyata adalah Suzana Manaf, istri sah dari Hafizh.
Sontak saja Suzana jadi perbincangan. Sebab sudah cukup lama tidak ada umbrella girl yang berstatus sebagai istri dari sang pembalap.
Dengan kemunculan Suzana Manaf ini, banyak yang berharap di masa mendatang para pembalap akan mengajak pasangan atau istri mereka sebagai pendamping sebelum memulai pertandingan.
Jadi, sebenarnya ada maksa filosofis dengan hadirnya umbrella girl di arena balap.
Bukan hanya sebagai 'pemanis' ajang balap seperti yang banyak dikira orang, tapi memang memberi semangat dan mengantar pasangannya berlaga agar bisa meraih kemenangan.