Find Us On Social Media :

Penemuan Mayat Dicor Dalam Tong: Lewat Teknik DNA, Kita Bisa Tahu Identitas Korban Walau Hanya Tinggal Kerangka

By Mentari DP, Minggu, 28 Oktober 2018 | 10:30 WIB

Inilah penjelasan soal DNA dalam artikel berjudul “Memecahkan Kasus Kejahatan Dengan Jejak Genetika” di Majalah Intisari edisi 650 yang terbit pada November2016 berikut ini.

Ditemui oleh Majalah Intisari, Dr. Djaja Surya Atmadja, Sp.F, Ph.D, S.H, DFM, seorang ahli forensik DNA  di Departemen Forensik dan Medikolegal FKUI, menjelaskan bahwa teknik DNA mampu mengidentifikasi korban yang hanya tinggal kerangkanya saja.

Apa itu DNA?

Menurut penuturan Djaja, DNA merupakan salah satu asam nukleat yang menyimpan seluruh materi genetik pada makhluk hidup.

Bisa dibilang ia adalah rancangan awal asal mula seseorang terbentuk. Tentang kulitnya, jenis rambutnya, bentuk jarinya, sifatnya, dan lain-lain.

Letaknya ada di dalam struktur yang disebut kromosom dalam inti sel.

Tahun 1954, dua mahasiswa kedokteran asal Cambridge University, Inggris, James D. Watson dan Francis Crick, menemukan bentuk DNA yang seperti double helix (tangga berpilin).

Ada pegangan kanan dan kiri yang disebut DNA, sementara injakan tangga adalah hubungannya.

DNA berasal dari separuh ayah dan separuh ibu. Contoh, anak pertama terbentuk dari separuh

DNA ayah dan separuh ibu. Hal sama berlaku pada adik-adiknya, mereka juga mendapatkan DNA dari separuh ayah dan separuh ibu.

Sehingga kemungkinan ada DNA kakak dan adik-adiknya sama, tapi bisa juga tidak karena DNA yang didapatkan dari separuh lainnya dari ayah ataupun ibu masing-masing berbeda.

“Oleh sebab itu, setiap orang unik,” kata ahli forensik DNA pertama di Indonesia ini.

Baca Juga : Kenali Gejala Asam Urat Berikut Cara Mengobatinya, Simpel Kok!