Find Us On Social Media :

Warga di Desa Ini Pilih Investasi Kerbau hingga Ratusan Juta Rupiah daripada Nabung di Bank

By Masrurroh Ummu Kulsum, Sabtu, 27 Oktober 2018 | 17:45 WIB

Intisari-Online.com – Sebuah desa di tengah hutan jati di Kabupaten Ngawi mulai dikenal sebagai desa wisata.

Desa Bulakpepe, Desa Banyubiru, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi, mulai dikenal banyak orang sebagai "kampung kerbau".

Julukan tersebut telah tersemat lama pada desa ini karena mayoritas warganya adalah pemelihara kerbau.

Menurut Kepala Dusun, Warsito (38), ada 100 lebih warga desa yang memelihara ternak ini.

Baca Juga : Selain Kotoran Kerbau Bule, Air Sisa Jamasan Pusaka Malam 1 Suro Juga Jadi Rebutan Warga, Dipercaya Bisa Memberi Berkah!

Rupanya, kebiasaan masyarakat Bulakpepe memelihara kerbau telah ada sejak era penjajahan.

"Kerbau di Dusun Bulakpepe itu sudah turun temuru, sejak zaman penjajahan Belanda itu sudah ada. Dulu kerbau diambil tenanganya," tutur Warsito saat ditemui Intisari (23/10/2018).

Menurut cerita Warsito, masyarakat Bulakpepe dulu memelihara kerbau karena digunakan untuk membantu pekerjaan manusia, terutama dalam bidang pertanian.

Seperti yang kita tahu, beberapa kegiatan dalam pertanian seperti membajak sawah dulu menggunakan tenaga kerbau tidak seperti sekarang yang telah beralih ke traktor.

Seiring kemajuan teknologi, masyarakat Bulakpepe kini menjadikan kerbau sebagai peliharaannya untuk investasi ekonomi, terang Warsito.

Jumlah kerbau yang ada di Dusun Bulakpepe mencapai 500 ekor lebih.

Rata-rata setiap orang warga memiliki 5 ekor kerbau, bahkan ada yang mencapai 25 ekor kerbau.

Berdasarkan penuturan salah satu warga yang juga memelihara kerbau, Mujiono, kerbau di Dusun Bulakpepe takubahnya adalah harta yang paling berharga.