Penulis
Intisari-Online.com - Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengatakan pada Jumat (26/10) bahwa Gedung Putih secara resmi telah mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Washington.
Sebelumnya, Donald Trump mengadakan pertemuan denga Putin di Helsinki, ibu kota Finlandia.
Pertemuan tersebut diikuti dengan undangan untuk Putin ke Washington pada musim gugur.
Namun, pertemuan tersebut ditunda mengingat ketegangan yang muncul antara kedua negara.
Baca Juga : Trump Berniat Akhiri Perjanjian Nuklir, Putin Siapkan Rudal yang Bisa Ratakan Amerika
"Kami telah mengundang Presiden Putin ke Washington," kata Bolton pada konferensi pers selama kunjungan di Georgia.
Hal itu terjadi beberapa hari setelah pertemuan Putin dan Bolton di Moskow.
Saat perjalanan ke Moskow, Bolton mengatakan dia memberi Putin undangan untuk berkunjung tahun depan.
Tidak jelas apakah Putin telah menerima undangan itu.
Baca Juga : Ajaran Bung Hatta untuk Anaknya: Membantu Orang Lain Tak Harus Menjadi Jutawan Dulu
Putin terakhir mengadakan pertemuan dengan presiden AS di Amerika pada tahun 2015 ketika dia bertemu Barack Obama di sela-sela Majelis Umum PBB.
Undangan Trump kepada Putin sebelumnya memicu kecaman di Wahington, termasuk dari anggota perlemen di partai Republik Trump.
Mereka berpendapat bahwa Putin adalah musuh yang tidak layak untuk kunjungan ke Gedung Putih.
Topik tentang Putin mengunjungi AS sarat dengan makna.
Baca Juga : Water Birth Seberapa Amankah, Lalu Bagaimana dengan Risikonya?
Hal ini dikarenakan badan-badan intelijen AS menuduh Rusia ikut campur dalam pemilihan presiden 2016 untuk membantu Trump menang.
Namun, Rusia menyangkal ikut campur dalam pemilu AS.
Trump dan Putin berencana mengadakan pertemuan bilateral di Paris pada 11 November di sela sela acara untuk memperingati seratus tahun berakhirnya Perang Dunia I.
Bolton mengatakan pertemuan di Paris mendatang akan berlangsung singkat.
Baca Juga : Menurut Putrinya, Meski Seorang Proklamator Bung Hatta Tak Pernah Sombong