Find Us On Social Media :

Water Birth Seberapa Amankah, Lalu Bagaimana dengan Risikonya?

By K. Tatik Wardayati, Jumat, 26 Oktober 2018 | 21:00 WIB

Intisari-Online.com – Water birth menjadi salah satu pilihan wanita dalam proses melahirkan bayinya.

Namun, amankah metode water birth tersebut?

“Sebelum menjawab mengenai risiko dan melahirkan dalam air (water birth), perlu diketahui bahwa teknik/metode bersalin jenis ini sebetulnya tidak diajarkan dalam pendidikan kedokteran,” jelas dr. Ali Sungkar, Sp.OG-KFM, dokter ahli kandungan dan kebidangan di RSIA Brawijaya, Jakarta.

Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa populernya cara melahirkan tersebut banyak dipengaruhi oleh perkembangan zaman dan tren masa kini.

Walau memang, kemunculannya sebagai alternatif untuk melahirkan (alternative birthing) sudah ada sejak tahun 1960-an di Rusia.

Prinsip persalinan pada metode water birth sama seperti persalinan normal pada umumnya.

Perbedaannya hanya pada medianya yaitu air. Cara ini diklaim dapat mengurangi rasa sakit yang dialami para ibu ketika bersalin.

Baca Juga : Ibu Muda Cantik yang Bekerja Sebagai Pemburu Hantu Ini Melahirkan di Jalan Tol Setelah Kontraksi Mengerikan

Karena, ibu akan berendam dalam air hangat sehingga membuatnya lebih nyaman dan santai.

Air yang hangat juga dipercaya dapat melancarkan sirkulasi darah sehingga kontraksi menjadi lebih mudah.

Jika ditanya aman atau tidak, mari merujuk pada anjuran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Menurut peraturan Dr. Eni Gustina, MPH., Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes RI sampai saat ini water birth belum direkomendasikan.

Kemenkes RI bahkan beberapa kali telah memanggil orang-orang terkait yang mengklaim kelebihan water birth  untuk diberikan pengarahan.