Find Us On Social Media :

Titi Qadarsih: Jadi Model Memang Bisa Merusak Hubungan, Banyak Godaan Pria Iseng

By Ade Sulaeman, Selasa, 23 Oktober 2018 | 15:44 WIB

Intisari-Online.com - Seniman sekaligus mantan model Titi Qadarsih menghembuskan nafas terakhir pada 22 Oktober 2018. Titi meninggal dunia setelah lama mengidap kanker usus.

Semasa muda, Titi terkenal sebagai salah satu model senior di Indonesia.

Bersama dengan beberapa mantan peragawati lainnya, Titi pernah menceritakan seluk-beluk dunia model di Indonesia.

"Curhatan" Titi dan para purna peragawati tersebut termuat dalam artikel berjudul "Para Purna Peragawati Memang Bisa Cerai" yang tayang di Tabloid Nova edisi 000/1, 31 Januari 1988.

Baca Juga : Titi Qadarsih Meninggal Dunia, Minum 2 Cangkir Kopi Sehari Bisa Turunkan Risiko Kanker Usus

---

Dulu kami kompak, kalau salah di panggung sating kedip mata untuk memberitahu kesalahan.

Iringan musik pun cuma angklung. Dibayar dengan kain, suvenir atau honor sekadamya.

Jam kerja yang tak tentu memang bisa mengakibatkan perceraian.

Baca Juga : Titi Qadarsih Meninggal Dunia, Makanan Sepele Ini Bisa Picu Kanker Usus

Bukannya disengaja kalau dua dari empat pensiunan peragawati yang diwawancarai kebetulan berstatus janda. Yaitu Titi Qadarsih dan Dhanny Dahlan.

Sementara Enny Soekamto mengungkapkan, perceraiannya dengan suami pertamanya, sedikit banyak ditunjang oleh dampak sampingan profesinya sebagai peragawati.

"Memang profesi seperti itu bisa merusak hubungan," kata Titi dalam kesempatan terpisah.

"Waktu kerja yang tak teratur dan banyaknya godaan pria iseng dapat membahayakan hubungan yang harmonis," lanjutnya.

Jadi dengan kata lain, pekerjaan sebagai peragawati banyak memberi peluang terjadinya perceraian.

Baca Juga : 'Kalau Saya Meninggal Beri Tahu Ratu,' Begitu Pesan Guru dan Pengasuh Ratu Elizabeth II

Kaget

Titi, Enny, Dhanny dan Ronny Hidayat merupakan peragawati terkenal pada masanya.

Titi mulai terjun di dunia itu tahun 1965, Enny di tahun 1969, Ronny tahun 1973 dan Dhanny di awal tahun 80.

Meski berkarir pada tahun yang berbeda, namun keempatnya punya kesan sama, yaitu bahwa dunia peragawati adalah dunai penuh glamour.

"Kesan hura-hura pun amat lekat dengan dunia ini," kata Enny.

Karena itu, menurut mereka, yang penting adalah kekuatan iman.

"Kalau nggak kuat-kuat, wah bisa mudah tergelincir," kata Dhanny.

Sebab itu Enny dan Dhanny mengatakan, akan lebih baik kalau peragawati datang dari kelas menengah agar tak kaget dengan dunia yang serba gemerlap itu.

Sulitnya, kata Enny, banyak peragawati yang tak sadar, dunia gemerlap itu hanya berlaku kalau berada di panggung saja.

"Penampilan yang serba gemerlap, baju dan asesori bagus serta mahal, dipandang penonton yang kebanyakan dari kalangan atas dan keluar masuk hotel, tak bisa selalu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," lanjutnya.

Baca Juga : Jadi Korban Gempa-Tsunami Palu, Anak 7 Tahun Ini Malah Diperkosa 3 Pemuda saat Berada di Pengungsian