Find Us On Social Media :

Ketika Batu Berbobot 37 Kg Menjadi 'Saksi' dalam Sebuah Pengadilan: Ternyata Begini Kisah di Baliknya

By Afif Khoirul M, Minggu, 21 Oktober 2018 | 07:30 WIB

Intisari-online.com - Pemandangan aneh terlihat dalam sebuah sidang di pengadilan Afrika Selatan.

Keanehan yang dimaksud adalah adanya batu besar berukuran 32,7 kg yang dibawa dalam persidangan untuk sebuah kesaksian.

Melansir dari Dailymail pada Sabtu (20/10), batu tersebut dibawa ke hadapan meja Pengadilan Tinggi di Cape Town, Afrika Selatan, oleh dua petugas.

Menurut keterangan, batu tersebut adalah senjata yang digunakan oleh tersangka dalam sebuah kasus pembunuhan.

Baca Juga : Mencegah Batu Ginjal, 1 dari 8 Manfaat Pisang yang Wajib Anda Tahu

Beberapa tersangka yang diadili dalam sidang tersebut diketahui bernama Vernon Witbooi (33), Geraldo Parsons (27), Nashville Julius (29), dan Eben Van Nieberk (28).

Empat tersangka ini diadili karena menerima dakwaan pembunuhan, penculikan, perampokan dan juga pemerkosaan.

Dalam sebuah laporan batu tersebut menjadi kunci pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut.

Sedangkan korban dalam kasus tersebut diketahui adalah Hannah Cornelius (21) temannya Cheslin Marsh (22).

Baca Juga : Gara-gara Menang Lotere Rp2 Triliun, Aib Buruk Pria Ini 20 Tahun yang Lalu Justru Terbongkar

Kisahnya bermula ketika keduanya sedang berkendara dengan mobilnya untuk menuju rumah neneknya.

Saat membuka gerbang tiba-tiba empat pelaku melakukan penyerangan pada kedua korban dengan cara menodongnya menggunakan obeng dan pisau.

Mereka mengancam keduanya, setelahnya Marsh dirampok dan diseret ke semak-semak, kemudian dihajar menggunakan batu besar tersebut.

Hingga akhirnya Marsh tidak sadarkan diri sedangkan keempat orang tersebut mengira Marsh sudah meninggal.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Lalu keempat tersangka membawa kabur uang dan mobilnya, setelahnya mereka diketahui menggunakannya untuk membeli narkoba dan sabu-sabu.

Namun, beruntung Marsh masih hidup setelah kesadarannya mulai pulih ia mencari Hannah, sayang temannya ini ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi mengenaskan.

Marsh yang masih hidup lalu melaporkan peristiwa tersebut dan selanjutnya dilakukan penyelidikan.

Menurut laporan, Hannah diketahui diseret ke semak-semak di kebun anggur dan geng yang diperkosa oleh setidaknya tiga orang.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Selesai melakukan pemerkosaan mereka kemudian membunuhnya dengan batu besar tersebut untuk menghancurkan tengkoraknya.

Setelah selesai, diduga kelompok tersebut meletakkan batu besar ini untuk menutupi sebuah lubang air di dekatnya lalu menyeret Hannah.

Ahli patologi forensik Dr Deidre Abraham yang melakukan otopsi pada Hannah menegaskan bahwa pembunuhnya melakukan pukulan fatal dengan menjatuhkan batu itu dua kali.Dia mengatakan, "Tengkorak terdiri dari tulang yang sangat kuat, tidak mudah bagi tengkorak untuk patah atau retak kecuali banyak kekuatan digunakan untuk benar-benar mematahkan tengkorak."

Baca Juga : Rini Puspitawati, Pemandu Karaoke Pengemudi CR-V Maut di Sarangan Akhirnya Meninggal Dunia"Luka tumpul di kepalanya sangat cepat berakibat fatal," katanya.Dua pekerja Conrad Booysen dan Flippie Matthee juga mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka sedang memperbaiki sebuah pompa sumur bor di Groenhoek Farm dekat Stellenbosch sehari sebelumnya.Setelah mereka mengeluarkan pompa dari dasar sumur, Booysen mengatakan mereka meletakkan batu itu di atas lubang untuk menghentikan orang atau hewan jatuh kedalam.