Find Us On Social Media :

Saat Pemerintah DKI Kesulitan Membuang Sampah, Swedia Justru Kekurangan Sampah Sampai Harus Impor

By Ade Sulaeman,Moh Habib Asyhad, Sabtu, 20 Oktober 2018 | 13:13 WIB

Baca Juga : Indonesia Penyumbang Sampah Plastik Terbesar ke-2 di Dunia: Ini 3 Hal yang Bisa Kita Lakukan

“Orang Swedia sangat tertarik berada di alam dan menyadari apa yang harus mereka lakukan pada alam dan masalah lingkungan,” kata Anna-Carin Gripwall, direktur komunikasi untuk Avill Sverige, asosiasi daur ulang Pengelolaan Sampah Swedia.

“Kami bekerja sama dan berkomunikasi untuk waktu yang lama untuk membuat orang sadar untuk tidak membuang sampah sembarangan.”

“Lalu meminta memberikan sampah-sampah itu untuk dapat mendaur ulang dan bermanfaat kembali kepada warganya.”

Seiring waktu, Swedia telah menerapkan kebijakan daur ulang nasional yang kohesif.

Baca Juga : Curi Uang Nenek Rp4 Juta, Orangtua Ini Suruh si Anak Jadi Tukang Sampah untuk Mengembalikannya

Mereka menerima sampah, lalu membakar limbahnya. Energi itu lalu masuk ke jaringan pemanas nasional. Fungsinya untuk menghangatkan rumah ketika musim dingin Swedia yang membeku.

“Itu alasan utama mengapa kami memerlukan sampah dan memanfaatkannya.”

Sebagaian besar negara Eropa tidak menggunakan pemanasan dari limbah. Mereka hanya menggunakan cerobong asap.

“Tapi di sini, kami menggunakannya sebagai pengganti bahan bakar fosil,” terang Anna-Carin.

Menarik bukan cara negara Swedia mendaur ulang sampah? Mungkin ini bisa menjadi contoh untuk beberapa negara termasuk Indonesia.

(Moh Habib Asyhad)

Baca Juga : Tukang Sapu Temukan Uang Rp330 Juta di tempat Sampah dan Mengembalikannya, Diberi Hadiah Rp44 Juta Dia Menolak